Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MotoGP Indonesia Masih Jadi Cadangan, Ini Janji Dorna Sports

Kompas.com - 02/12/2020, 12:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber MotoGP

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta menyebut Indonesia merupakan pasar penting bagi perhelatan MotoGP. Terlebih, sudah 23 tahun lamanya ajang adu kecepatan roda dua ini absen di Tanah Air.

Tak heran, para pebalap yang terlibat juga amat menanti penyelesaian Sirkuit Mandalika agar bisa digunakan di tahun depan melalui Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

"Telah 23 tahun sejak kami menyelenggarakan Grand Prix terakhir di Indonesia dan kami sangat bersemangat untuk kembali secepatnya," kata dia dilansir MotoGP.com, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Setelah MotoGP, Tanggal WorldSBK 2021 di Sirkuit Mandalika Muncul

Sirkuit MotoGP Mandalika mulai melakukan tahapan pwrtama sebelum pengaspalan dimulai, timbunan matrial di sepanjang lintasan telah terurai dan lintasan sepanjang 4,31 kilometer tersebut dipredisksi telah dalam dikerjakan 95 persen.FITRI R Sirkuit MotoGP Mandalika mulai melakukan tahapan pwrtama sebelum pengaspalan dimulai, timbunan matrial di sepanjang lintasan telah terurai dan lintasan sepanjang 4,31 kilometer tersebut dipredisksi telah dalam dikerjakan 95 persen.

"Pada 4 tahun belakangan, proyek ini terus dibahas dengan serius bersama tim MGPA dan mendapat dukungan dari beragam pihak khususnya Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2019 lalu di Istana Bogor," lanjut Ezpeleta.

Ezpeleta menambahkan, proyek sirkuit Mandalika harus fokus pada kontruksi trek, homologasi serta mesti dilakukan pengujian lebih dulu.

Sebab, trek yang tersedia akan berbeda dengan sirkuit negara lain, yakni menjadi jalanan umum ketika tak ada balapan MotoGP.

Meski demikian, ia mengakui bahwa jadwal MotoGP 2021 bisa saja berubah dan Sirkuit Mandalika berpeluang jadi trek utama di musim depan. Sebagaimana diketahui, tahun depan Indonesia jadi balapan cadangan.

"Bukan mustahil semuanya bakal berubah (jadwal MotoGP 2021) setelah kami memiliki gambaran lebih jelas nantinya mengenai sirkuit dimaksud. Tentu, itu sangat tergantung pada konstruksi dan pengujiannya," ujarnya.

Baca juga: Mandalika Racing Team Kolaborasi dengan SAG Racing Team

Penampang rencana lokasi Sirkuit MotoGP di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Sirkuit ini rencananya akan dibangun mulai 2017 dan bisa menjadi tuan rumah MotoGP pada 2018. Gambar diambil dalam pertemuan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, dan Chief Designer Herman Tilke Gmbh & Co, Ulrich Merres, di Sepang, Malaysia, Sabtu (29/10/2016). Dorna adalah penyelenggara MotoGP Sepang, sementara Herman Tilke Gmbh & Co merupakan perancang sirkuit di Palembang.Dok Pemprov Sumatera Selatan Penampang rencana lokasi Sirkuit MotoGP di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Sirkuit ini rencananya akan dibangun mulai 2017 dan bisa menjadi tuan rumah MotoGP pada 2018. Gambar diambil dalam pertemuan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, dan Chief Designer Herman Tilke Gmbh & Co, Ulrich Merres, di Sepang, Malaysia, Sabtu (29/10/2016). Dorna adalah penyelenggara MotoGP Sepang, sementara Herman Tilke Gmbh & Co merupakan perancang sirkuit di Palembang.

Sementara itu CEO MGPA, Ricky Baheramsjah mengatakan pihaknya senang dengan perkembangan pembangunan Sirkuit Mandalika hingga saat ini. Terutama pada pembangunan fasilitas-fasilitas dan infrastruktur di luar sirkuit.

"Kami harus fokus sekarang pada pembangunan dan berharap bahwa kami akan segera mengakhiri pandemi global karena kami benar-benar ingin penggemar MotoGP di Indonesia dan internasional bisa menyaksikan di balapan Mandalika," katanya.

Lebih lanjut, mengenai Mandalika menjadi tempat cadangan bersama Portugal dan Rusia, menurut Ricky ialah wajar bagi sirkuit yang masih dalam tahap pembangunan di samping kasus pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau