Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajari Penyebab Bead Burn pada Ban Truk

Kompas.com - 30/11/2020, 12:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada banyak kerusakan ban truk yang sering dialami oleh para pengusaha transport di Indonesia, salah satunya adalah bead burn.

Bead sendiri merupakan pondasi dari sebuah ban berupa gabungan beberapa lembar kawat baja yang terbungkus oleh karet compound dan melingkar duduk di bagian pelek bernama bead seat.

Bead burn adalah suatu kondisi di mana ban mengalami kerusakan pada bagian bead berupa luka bakar dan karet bead-nya benar-benar gosong seperti arang. Ketika kita colek bagian bead ban menggunakan jari tangan akan membekas noda hitam seperti ketika memegang arang (hangus).

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, penyebab utama bead burn yaitu dari panas yang berlebihan (overheat).

Baca juga: Mencoba Bus PO Nusantara Bodi Cityliner buatan Nusantara Gemilang

Kerusakan ban truk bead burnBambang Widjanarko Kerusakan ban truk bead burn

“Proses terjadinya kerusakan tersebut adalah akibat bead yang terbakar setelah menerima pemanasan berlebihan melalui pelek yang diawali oleh suhu panas yang menjalar berasal dari tromol rem,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (29/11/2020).

Salah satu penyebab temperatur tromol rem bisa menjadi panas sekali, diakibatkan adanya ketidak beresan pada sistem pengereman, yaitu gancet. Gancet ini seperti kampas rem yang tersangkut sehingga terus menempel ke tromol.

“Ketika direm, kampas remnya tidak mau terlepas lagi, terus mengatup di brake drum. Biasanya karena kesalahan mekanis, ada yang macet dan perlu diperbaiki,” kata Bambang.

Baca juga: Orang Indonesia Lebih Pilih Hybrid Ketimbang Mobil Listrik

Bead burn bisa juga disebabkan karena kesalahan dari pengemudi yang terlalu sering memakai rem kaki (service brake). Seharusnya ketika melewati medan pegunungan yang berkelok-kelok, harus dibantu dengan exhaust brake dan engine brake.

“Panas tromol karena sering memakai service brake tidak akan sepanas rem yang gancet. Suhu tromol karena gancet bisa di atas 400 derajat Celcius dan suhu pelek hampir mencapai 200 derajat Celcius seperti knalpot, karena kampas rem terus-menerus bergesekan dengan brake drum sepanjang perjalanan,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau