Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quartararo Turun Peringkat gara-gara Ban Depan, Bukan karena Cedera

Kompas.com - 19/10/2020, 12:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fabio Quartararo mengalami banyak masalah di MotoGP Aragon. Namun, tidak disangka bahwa performanya saat balapan akan lebih parah.

Di sesi latihan, meski mengalami crash hingga sedikit cedera di bagian pinggul, Quartararo masih bisa masuk tiga pebalap tercepat.

Baca juga: Pil Pahit Quartararo di GP Aragon, dari Pole Position Finish Posisi 18

Saat balapan, semua berubah menjadi bencana. Meskipun start dari barisan terdepan, pebalap asal Perancis tersebut cepat sekali merosot hingga barisan belakang.

Fabio Quartararo saat balapan di MotoGP Emilia Romagna. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)ANDREAS SOLARO Fabio Quartararo saat balapan di MotoGP Emilia Romagna. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)

Quartararo finis di posisi ke-18 setelah susah payah bertahan. Dia tertinggal hingga 21,4 detik dari Alex Rins yang berhasil memenangi MotoGP Aragon.

Quartararo mengatakan, dirinya mengalami masalah dengan ban depan. Khususnya tekanan ban depan, bahkan baru pada lap ketiga. Belum diketahui juga apa penyebabnya.

"Sangat kesulitan karena kami dalam kondisi yang baik untuk mencapai hasil terbaik. Akan tetapi, kami perlu mencari tahu mengapa tekanan ban depan tak terkendali," ujar Quartararo, dikutip dari Motorsport.com.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2020, Joan Mir Kudeta Posisi Quartararo

Pebalap dengan nomor start 20 itu menambahkan, dirinya merasa aneh karena sebenarnya motornya berpotensi untuk meraih podium. Bahkan, untuk masuk lima atau enam teratas dirasanya sangat mungkin.

"Bagi saya, pilihan ban depan sudah benar, karena tiga lap pertama semuanya sempurna. Saya memiliki feeling yang bagus dan semuanya baik-baik saja," kata Quartararo.

Menurutnya, masalah baru muncul setelap lap ketiga. Tekanan pada ban depan meningkat. Sehingga, motor jadi lebih sulit dikendalikan, terlebih lagi balapan masih tersisa 20 lap.

Fabio Quartararo saat berlaga di MotoGP Styria. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)JOE KLAMAR Fabio Quartararo saat berlaga di MotoGP Styria. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)

"Saya tidak bisa mengerem, menikung, merebahkan motor. Jadi, itulah alasan mengapa saya selalu melebar dan tidak bisa menghentikan motor," ujar Quartararo.

Banyak yang berspekulasi bahwa performanya yang buruk akibat kecelakaan yang dialami saat seai latihan. Namun, Quartararo mengaku kondisi fisiknya tidak berpengaruh pada balapan.

"Balapan berikutnya akan sangat penting untuk tidak kehilangan poin dan mencoba menang. Saya merasa bisa melawan mereka (Suzuki). Pada akhirnya, hanya terpaut enam poin dengan Mir dan kami bisa berjuang untuk hasil yang baik," kata Quartararo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau