Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Perbedaan Mesin Inline, V, Boxer dan Rotary

Kompas.com - 15/10/2020, 14:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia otomotif saat ini terus mengalami kemajuan teknologi, salah satunya adalah mesin mobil modern yang sudah terdiri dari beragam konfigurasi.

Ada beberapa alasan pabrikan menggunakan konfigurasi mesin yang berbeda, bisa karena menyesuaikan kompartemen mesin, kemudahan perawatan hingga mengejar perfoma.

Ada beberapa konfigurasi mesin yang umum digunakan pada mobil seperti mesin segaris atau inline, mesin V, mesin boxer, hingga mesin rotary.

Baca juga: Banderol Toyota Fortuner Dibalai Lelang Muali Rp 185 Juta

Namun, menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi, konfigurasi mesin yang paling jamak digunakan pabrikan mobil masih berbentuk inline atau segaris dan V.

“Kebanyakan mobil SUV, MPV dan LCGC menggunakan konfigurasi berbentuk inline, karena secara desain yang paling mudah. Sedangkan untuk V umumnya digunakan untuk kapasitas mesin yang lebih besar,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/10/2020).

1. Mesin segaris atau inline

Daihatsu Xenia pakai mesin 1.500 Dual VVT-i milik Toyota Avanza Daihatsu Xenia pakai mesin 1.500 Dual VVT-i milik Toyota Avanza

Mesin mobil ini adalah yang paling jamak digunakan oleh pabrikan mobil. Sesuai namanya, jenis mesin ini memiliki penempatan silinder atau piston yang sejajar atau segaris.

Secara konstruksi, mesin segaris memang terbilang paling mudah dibuat sebab hanya membentuk garis lurus, satu cabang silinder, dan satu crankshaft saja. Selain itu, keunggulan lain dari mesin segaris adalah memiliki getaran yang halus dengan tenaga dan torsi yang hampir merata di tiap putarannya.

2. Mesin V

Porsche Panamera S dibekali mesin V6, 3.0L dengan turbo gandaarcherscars Porsche Panamera S dibekali mesin V6, 3.0L dengan turbo ganda

Konfigurasi mesin V mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dari mulai V-Twin atau dua silinder, kini sudah hadir V4, V6, V8, hingga V12.

Mesin V memiliki ukuran yang lebih ringkas dan bobotnya juga lebih ringan ketimbang inline

Kelebihan konfigurasi V terdapat pada karakter tenaga yang dapat dicapai di putaran rendah. Keunggulan pada potensi menghasilkan tenaga dan torsi inilah yang menjadi salah satu alasan mesin V lebih identik pada mobil-mobil premium dengan perfoma tinggi.

Sementara kekurangan dari V engine adalah jumlah moving part yang banyak sehingga untuk pembuatan dan perawatannya lebih memerlukan biaya lebih besar.

Baca juga: Banderol Toyota Fortuner Dibalai Lelang Muali Rp 185 Juta

3. Mesin Boxer

Mesin Boxer Subaru tembus 1,5 juta unitLeftlanenews Mesin Boxer Subaru tembus 1,5 juta unit

Konfigurasi mesin selanjutnya yaitu boxer alias horizontal. Desain mesin boxer melebar dan membentuk sudut 180 derajat, dengan satu crankshaft di tengah. Hal ini membuat mesin boxer paling baik soal titik gravitasi.

Subaru dan Porsche menjadi pabrikan yang kerap memanfaatkan mesin konfigurasi ini.

4. Mesin Rotary

Konfigurasi mesin yang terakhir yaitu rotary. Mesin yang diciptakan oleh seorang insinyur Jerman yang bernama Felix Wankel ini adalah mesin yang cukup unik karena tidak memiliki piston, melainkan rotor yang bergerak berputar untuk proses pembakarannya.

Kendati demikian dalam satu kali putaran rotor, mesin ini bisa menghasilkan tenaga 6 kali lebih cepat jika dibandingkan mesin piston 4-tak.

Namun, konfigurasi mesin rotary bermasalah dengan bahan bakar yang boros. Hal ini lantaran kurang sempurnanya proses pembakaran terutama saat berada pada putaran tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com