Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, ini 4 Jenis APAR yang Praktis Dibawa di Mobil

Kompas.com - 14/09/2020, 16:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya kasus mobil terbakar belakangan ini seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya membawa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di mobil. Ada banyak jenisnya yang mudah untuk dibawa.

Rudy Novianto, Defensive Driving Trainer Sentul Driving Center, mengatakan, saat kebakaran terjadi, seharusnya memadamkan api tersebut. Kebakaran menjadi tontonan karena tidak dekat dengan sumber air atau tidak memiliki APAR.

Baca juga: Tetap Tenang, Ikuti Langkah Berikut Ini saat Mobil Terbakar

"Sebab posisi api kebanyakan dari bawah kap mesin, ruang mesin. Kap mesin kan susah dibuka, maka butuh alat pemadam. Kalau tidak punya, pemadaman akan sulit dilakukan," ujar Rudy, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi mobil terbakar secara tiba-tibatrofire.com Ilustrasi mobil terbakar secara tiba-tiba

Saat ini, APAR sudah mudah didapat. Ada banyak toko online atau toko khusus penjual alat pemadam kebakaran. Rudy mengungkapkan ada beberapa tipe APAR yang perlu diketahui sebelum membeli.

1. APAR Jenis Air

APAR ada yang jenis air, di mana jenis ini menggunakan air dengan tekanan tinggi. APAR jenis ini bisa dibilang paling ekonomis. Namun, penggunaannya lebih efektif untuk memadamkan api yang disebabkan bahan padat non logam, seperti kertas, kain, karet, plastik dan sebagainya (kebakaran kelas A).

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Terbakar Bisa Meledak Seperti di Film?

2. APAR Jenis Busa

AOAR jenis busa atau foam bisa dibilang lebih efektif lagi. Cara kerjanya adalah busa akan menutup bahan yang terbakar, sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.

APAR ini cocok untuk kebakaran yang disebabkan cairan seperti minyak, alkohol dan solvent (kebakaran kelas B) dan kebakaran kelas A.

Alat pemadam api ringan (APAR) terpasang di mobil untuk penanganan kebakaran di jalanAmazon Alat pemadam api ringan (APAR) terpasang di mobil untuk penanganan kebakaran di jalan

3. APAR Jenis Bubuk Kimia

APAR jenis ketiga adalah jenis bubuk kimia kombinasi mono-amonium dan ammoium sulphate. Alat ini cocok digunakan untuk kebakaran yang diakibatkan kelistrikan (kebakaran kelas C).

4. APAR Jenis Karbon Dioksida

Selain ketiga jenis APAR di atas, ada juga jenis karbon dioksida (CO2). Menurut kegunaannya, APAR jenis ini lebih efektif untuk kebakaran kelas B dan kelas C.

alat pemadam api ringan (APAR) terpasang di dalam mobilEbay alat pemadam api ringan (APAR) terpasang di dalam mobil

Rudy menambahkan, kebakaran di mobil biasanya dimulai dari kesalahan pemasangan instalasi modifikasi. Hal tersebut perlu diperhatikan untuk membeli APAR-nya yang jenis serbuk atau CO2.

"Bila dijelaskan di segitiga api di mana ada bahan bakar, udara dan pemicu kebakaran, APAR ini meniadakan oksigen, sehingga cepat memadamkan api," kata Rudy.

Dari penelusuran tim Kompas.com di beberapa situs jual beli online, APAR untuk di dalam mobil dibanderol mulai Rp 35.000 (berupa tabung spray kecil), hingga jutaan rupiah. Bentuknya juga beragam, ada juga yang ringkas dengan teknologi kimia yang dikatakan mampu memadamkan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau