JAKARTA, KOMPAS.com - Kehilangan konsentrasi saat mengemudi bisa membuat mobil keluar dari badan jalan sewaktu-waktu. Bila menghadapi situasi ini, sebaiknya pengemudi jangan langsung panik dan membanting setir untuk segera mengembalikan mobil ke jalan.
Sebab, ada potensi bahaya yang bisa saja terjadi dari tindakan tersebut.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menyebut, ada dua potensi bahaya yang bisa sewaktu-waktu terjadi jika pengemudi langsung membanting setir.
Pertama, potensi mobil terbalik. Situasi ini rentan terjadi di ruas jalan yang ketinggian antara badan jalan dan bahu jalannya terlalu jauh. Sehingga memicu gesekan antara ban dan dinding badan jalan.
Baca juga: Klasemen MotoGP Usai GP Austria, Quartararo Masih Teratas
“Begitu mobil keluar dari badan jalan yang bahu jalannya belum ideal, artinya selisihnya tinggi sekali, itu gampang sekali terbalik,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com.
Potensi bahaya selanjutnya adalah tabrak samping. Jusri menilai potensi bahaya ini bisa terjadi jika mobil yang keluar badan jalan langsung kembali ke lintasan, di sisi lain ada mobil lain yang melintas.
Baca juga: Hasil MotoGP, Dovizioso Juara GP Austria 2020
Atas beberapa potensi bahaya itulah, Jusri menyarankan apabila mobil keluar badan jalan, sebaiknya pengemudi tetap membiarkan mobilnya berada di pinggir sambil menurunkan kecepatan.
Setelah itu, perhatikan kembali kondisi sekitar. Jika sudah aman, barulah mobil bisa masuk kembali ke badan jalan.
“Jadi jangan seketika dengan kecepatan semula balik kembali ke badan jalan, itu bahaya sekali,” tutur Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.