Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Biker, Tapi Pegang Setang Aja Masih Belum Becus!

Kompas.com - 15/07/2020, 08:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai sepeda motor memang perlu keahlian khusus bukan aktivitas sembarangan. Masalahnya, saat ini banyak yang mengaku berstatus biker atau pemotor, tapi hal dasar seperti memegang setang saat berkendara aja belum becus.

Setang sebagai alat pengendali sekaligus penyeimbang motor ini vital, jadi sama sekali tidak boleh disepelekan saat berkendara.

Sering terlihat beberapa orang yang meletakkan tangan kirinya bukan di grip setang, namun dekat speedometer. Ada lagi beberapa biker menggenggam secara terbalik setang, dengan arah tangan ke atas.

Tentunya perilaku ini sesat, tidak sesuai dengan standar keselamatan, dipastikan bisa kecelakaan, jika terjadi kondisi darurat, sehingga mengancam karena berbahaya.

“Dari sisi keamanan tidak disarankan untuk berkendara seperti itu. Jika tangan berada di posisi yang tidak semestinya, pengendara akan lebih sulit menghandling sepeda motor,” ucap Trainer Yamaha Riding Academy, Setyo Suyarko kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Rela Antre dari Pagi, Ninja ZX-25R Dijual Lagi Rp 135 Juta

Setyo mengatakan, menghandling atau mengendalikan motor membutuhkan keseimbangan antara kanan dan kiri. Jika meletakkan tangan bukan di tempatnya saja sudah membuat motor sulit dikendalikan, apalagi hanya memakai satu tangan.

“Jika motor hanya dikendalikan dengan satu tangan, sepeda motor jadi lebih mudah goyang atau tidak stabil,” kata Setyo.

Selain itu, berkendara dengan hanya satu tangan juga bukan postur yang baik saat berkendara. Head of Safety Riding Wahana, Agus Sani mengatakan, postur tubuh ketika berkendara menentukan keamanan dan kenyamanan saat dalam perjalanan.

Baca juga: Pindad Siapkan Maung Versi Sipil, Ini Harganya

“Jika berkendara tidak berpegangan di setang dengan baik, tentu akan membahayakan pengendara itu sendiri apabila terjadi situasi darurat dalam melakukan manuver,” kata Agus kepada Kompas.com.

Postur tubuh yang kurang baik ketika berkendara, membuat badan tidak siap ketika melakukan manuver. Manuver mendadak yang dilakukan ketika berkendara seperti mengerem mendadak atau berpindah lajur.

“Ketika melakukan pengereman mendadak atau tiba-tiba berpindah lajur, sangat tidak disarankan untuk melepas setang kemudi baik satu maupun kedua tangan jika dalam berkendara,” kata dia.

Ketika rem mendadak, ada gaya dorong yang membuat badan condong ke depan. Jika tangan posisinya tidak pada kedua setang, maka jadi tidak seimbang, hal ini yang biasa menyebabkan kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tu bapak di gambar kedua napa yaa. taruh depan kenapa pakk #jernihberkomentar
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Prabowo Ikut Tren Velocity Usai Akhiri "Open House" di Istana
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau