Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Lebih Baik Mana, Ban Kelebihan atau Kekurangan Tekanan Udara?

Kompas.com - 26/06/2020, 13:41 WIB
Penulis Ari Purnomo
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat ban salah satunya adalah dengan menjaga kondisi tekanan udara yang ada di dalam ban.

Untuk masalah tekanan udara di dalam karet pelapis pelek ini, setiap pabrikan kendaraan selalu memberikan rekomendasi yang sesuai.

Rekomendasi salah satunya untuk menjaga kondisi ban agar sesuai dengan tingkat beban kendaraan serta untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Para pemilik kendaraan pun disarankan agar secara rutin mengecek tekanan udara pada ban agar tidak kelebihan atau pun kekurangan udara.

Baca juga: Saat Mobil Pecah Ban Jangan Panik, Begini Cara Antisipasinya

Lalu lebih baik mana, ban mengalami kekurangan tekanan udara atau kelebihan? Menanggapi hal tersebut On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal menjelaskan, untuk masalah tekanan udara yang terbaik tentunya sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.

tekanan udara banKompas.com/Fathan Radityasani tekanan udara ban

Rekomendasi ini bisa dilihat pada stiker yang dipasang pada kendaraan. Pemilik kendaraan bisa menyesuaikan tekanan udara kendaraannya dengan melihat pada stiker tersebut.

“Kalau yang lebih baik tentunya yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan. Tetapi kalau lebih baik kekurangan atau kelebihan, lebih baik kelebihan angin sedikit dibandingkan dengan kekurangan,” ujar Zulpata kepada Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Zulpata menambahkan, jika ban mengalami kekurangan tekanan udara ibaratnya kendaraan membawa beban secara berlebih.

Baca juga: Mobil Jarang Dipakai Ban Bisa Kempis, Ini Sebabnya

“Tetap berkendara walaupun tekanan udaranya kurang bisa menyebabkan dinding samping akan mengalami defleksi yang berlebihan. Hal ini yang bisa membuat ban pecah ketika dikendarai,” katanya.

Ban yang defleksi berlebihan, Zulpata melanjutkan, dalam lama-kelamaan akan menyebabkan benang pada dinding ban akan kelelahan.

Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.Shutterstock Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke