JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap kendaraan memiliki konstruksi yang berbeda, terkait dengan cara memposisikan mesin, ataupun menggerakkan rodanya. Meski demikian, perbedaan tersebut memiliki tujuan masing-masing.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriadi, mengatakan, saat ini sistem penggerak yang lazim digunakan adalah Front Wheel Drive (FWD), Rear Wheel Drive (RWD), Four Wheel Drive (4WD) dan All Wheel Drive (AWD),
Baca juga: Daihatsu Goda Konsumen Lewat Festival Virtual
1. Front Wheel Drive (FWD)
“FWD adalah mobil dengan penggerak roda dua yang menggunakan roda depan sebagai penggeraknya,” ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).
Sistem penggerak roda depan (FWD) umumnya dikombinasikan dengan mesin depan yang melintang.
Kelemahan konfigurasi ini ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan, yaitu sebagai roda penggerak sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan.
Selain itu gejala underseer menjadi ciri khas mobil dengan sistem penggerak FWD, ini disebabkan karena bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.
Hampir semua jenis mobil mulai dari city car, hatchback, sedan sampai SUV dan MPV menggunakan sistem penggerak ini. Sebagai contoh, Mitsubishi Xpander, Honda Jazz dan Nissan Livina.
Baca juga: Alasan Hanya Motor yang Wajib Nyalakan Lampu Utama di Siang Hari
2. Rear Wheel Drive
RWD adalah mobil dengan penggerak roda dua yang menggunakan roda belakang sebagai penggeraknya.
“Tenaga yang dihasilkan oleh mesin dihantarkan ke roda belakang melalui gardan,” kata Bambang.
Kelebihan dari konfigurasi ini adalah karakter yang dihasilkan cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
Sementara untuk kelemahan sistem penggerak ini efesiensi mesin sulit di dapat, bila tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan perfoma mobil secara keseluruhan.
Mesin penggerak belakang juga membuat kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan, oleh karena itu gejala oversteer cukup mudah terjadi saat menikung.
Mobil dengan sistem penggerak ini dipilih karena desainnya yang sederhana. Sebut saja Toyota Innova dan duo Avanza Xenia.
3. Four Wheel Drive
For wheel driver memanfaatkan keempat rodanya untuk bergerak. Mesin akan menyalurkan tenaga ke transmisi dengan menggunakan transfer case.
“Mobil dengan sistem penggerak ini memungkinkan driver untuk memilih penyaluran tenaga hanya ke roda dua atau langsung ke empat roda sekaligus,” ucap Bambang.
Baca juga: Baru Meluncur, Begini Tampang Lexus LM dengan Sentuhan Modifikasi
Sistem 4WD dibagi menjadi, part time 4WD, full time 4WD, dan all wheel driver. Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai dengan kebutuhan. Sementara Full Time 4WD tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.
Beberapa mobil yang menyematkan sistem penggerak ini adalah Fortuner, Pajero Sport atau Jeep Wrangler.
4. All Wheel Drive
Serupa dengan Four Wheel Drive, mobil dengan sistem AWD memungkinkan mesin dapat menghantarkan tenaga ke empat roda sekaligus.
“Hanya saja, pengemudi tidak bisa memilih hanya menyalurkan tenaga roda dua atau roda empat karena sistemnya permanen untuk roda empat,” tambah Bambang.
Kelebihan AWD memiliki traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin, dan jika satu roda selip maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil.
Beberapa mobil yang mengaplikasikan sistem ini di antaranya Nissan GTR, Subaru Impreza dan Mini All4.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.