JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi virus corona telah mempengaruhi minat konsumen dalam membeli kendaraan. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan secara ritel pada Mei 2020 hanya mencatat 17.083 unit, atau turun 91,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 94.111 unit.
Walaupun mengalami penurunan signifikan, ternyata masih ada segmen konsumen yang bisa, rela, atau mampu mengeluarkan uangnya untuk beli mobil baru.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, secara umum konsumen yang paling terpengaruh pandemi adalah segmen pembeli mobil pertama yang berkontribusi sekitar 50-55 persen.
Baca juga: Investasi Pabrik Mesin Xpander Batal, Nissan Angkat Tangan
Sementara, segmen yang bertahan menurut Anton adalah pembeli mobil tambahan. Yaitu konsumen yang sudah memiliki mobil, dan membeli mobil lagi untuk kebutuhan saat pandemi.
“First buyer tetap besar ya, tapi mengalami penurunan. Kenapa mengalami penurunan? Saya rasa pasti impact ekonominya paling terasa di segmen bawah,” ujar Anton, dalam diskusi virtual (15/6/2020).
Anton menambahkan, selain itu ada juga faktor perusahaan leasing yang lebih ketat dalam memberikan kredit kepada konsumen.
Baca juga: Usai Thailand, Begini Kabar Kehadiran Fortuner 2020 di Indonesia
Terutama buat konsumen yang kemampuan membayar down payment (DP) di bawah 20 persen.
“Jadi yang masih bertahan, segmen yang masih benar-benar memiliki uang, walaupun sebagian kecil masih kredit tapi membayar DP 20 sampai 30 persen,” ucap Anton.
“Yang masih bertahan lebih banyak segmen additional dan replacement, karena mereka sudah punya modal untuk tukar tambah,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.