Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Driver Ojol Belum Pakai Partisi Pembatas Penumpang

Kompas.com - 08/06/2020, 16:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Senin (08/06/2020), fitur angkut penumpang pada aplikasi ojek online (ojol) kembali di aktifkan oleh pihak aplikator.

Armada ojol yang semula hanya diperbolehkan mengantar barang dan makanan selama masa pandemi Covid-19, kini sudah bisa beroprasi angkut penumpang kembali.

Ada beberapa protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah untuk driver ojol guna menekan penyebaran virus saat angkut penumpang.

Para driver wajib menggunakan menggunakan atribut ojol, masker, serta sarung tangan. Penumpang juga diwajibkan untuk membawa helm sendiri dari rumah.

Tidak hanya itu saja, driver ojol juga dibekali partisi pembatas antara driver dan penumpang, guna mencegah penyebaran virus.

Baca juga: Jangan Gaptek, Begini Cara Menghidupkan Mesin Pakai Tombol Start/Stop

Meski begitu, nyatanya masih banyak driver ojol yang tidak menaati protokol kesehatan tersebut, terutama dalam penggunaan partisi pembatas.

Pengemudi Ojek Online menggunakan partisipasi pembatas berbahan plastik untuk mengurangi kontak fisik dengan penumpangDOKUMEN PRIBADI Pengemudi Ojek Online menggunakan partisipasi pembatas berbahan plastik untuk mengurangi kontak fisik dengan penumpang

“Kalau saya memang tidak mau pakai partisi, repot, tidak bebas,” kata salah satu driver Gojek di Jakarta yang tidak ingin disebutkan identitasnya, kepada Kompas.com, Senin (08/06/2020)

Driver tersebut juga mengatakan, dengan menggunakan partisi kecepatan kendaraannya menjadi terbatas.

“Pakai partisi buat saya jadi pelan naik motornya, belum lagi kalau penumpang buru-buru. Kadang mereka juga tidak nyaman dengan adanya partisi tersebut,” katanya.

Baca juga: Sambut New Normal, Kemenhub Siapkan Konsep Transportasi yang Bersih

Hal yang sama diungkap oleh salah satu driver Grab di Jakarta, ia mengaku belum menggunakan partisi karena tidak disediakan oleh pihak aplikator

Partisi terebut tidak disediakan oleh aplikator, harus buat sendiri. Teman-teman driver lain juga banyak yang belum menggunakan partisi tersebut karena memang tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya,” ujarnya.

Para driver ojol berharap, pihak aplikator dapat menyediakan partisi pembatas jika memang alat tersebut merupakan salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi.

“Minimal beri arahan kepada driver bagaimana cara mendapatkan partisi tersebut, karena kalau buat sendiri, makan waktu, yang ada kita enggak ada waktu buat narik. Narik dari pagi sampai malam saja belum tentu dapat order,” ujar driver Grab tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com