Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Polisi Soal Operasi Ketupat Lebih Ribet di Tengah Pandemi

Kompas.com - 22/05/2020, 03:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap masuk bulan Ramadhan, pihak kepolisian akan disibukkan dengan berbagai persiapan menyabut Lebaran, lewat Operasi Ketupat. Tapi, tahun ini kondisinya berbeda karena di tengah pandemi corona.

Operasi Ketupat rutin digelar setiap tahun sebagai pengamanan arus mudik dan arus balik. Adapun untuk tahun ini aktivitas mudik lebih lengang karena pemerintah sudah melarang masyakarat untuk mudik.

Namun, rupanya tak lantas membuat tugas polisi lebih santai, justru lebih ribet.

Baca juga: PSBB Diperpanjang, Pengusaha Angkot Banyak yang Gulung Tikar

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Benyamin, yang mengatakan, Operasi Ketupat 2020 sangat berbeda dengan kegiatan tahun lalu sebelum adanya pandemi Covid-19 sehingga butuh penyesuaian.

Situasi lalu lintas serta kendaraan yang melintasi pintu Gerbang Tol Cikampek Utama, Jakarta, Rabu (20/5/2020).Dokumentasi Humas Jasa Marga Situasi lalu lintas serta kendaraan yang melintasi pintu Gerbang Tol Cikampek Utama, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

"Perbedaan tahun lalu kita punya target menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan korban vatalitas, kedua mengurangi titik macet atau jalan menjadi lancar, itu target kita biasanya," kata Benyamin kepada Kompas.com, dalam acara Otolive, belum lama ini.

Sedangkan tahun ini berbeda, Benyamin mengatakan target utama tetap menurunkan angka kecelakaan dan korban vatalitas. Sedangkan yang kedua ialah melarang masyarakat untuk mudik sesuai intruksi presiden.

"Ini bisa dikatakan lebih ringan tapi juga lebih berat buat anggota di lapangan. Karena kalau tahun lalu kia bisa bergantian, tidak terlalu capek, karena sudah rutinitas. Tapi kalau sekarang ini ada sisi terus menerus harus di lapangan," katanya.

Baca juga: Mudik Lokal Dilarang, Patroli dan Pengawasan Diperketat

4.003 kendaraan yang hendak mudik di H-4 berhasil diputar balikJasa Marga 4.003 kendaraan yang hendak mudik di H-4 berhasil diputar balik

"Kami harus benar-benar mengecek kendaraan, kalau dahulu kan tidak, cukup dari jauh, jika terlihat 'oh ini macet kita buang ke sini, bikin contraflow, alihkan jalan,' tapi kalau sekarang dengan penyekatan untuk mengembalikan masyarakat," katanya.

Benyamin mengatakan, melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman merayakan hari raya tidak mudah. Selain mesti lebih intensif melakukan pengawasan juga ada pergolakan sesama manusia.

"Kadang kita kasihan juga orang kepingin pulang tapi harus kecewa diputar balik, tapi ada juga yang memaksa berhari-hari dipelabuhan atau penyekatan. Kadang ini dilema ada sisi kemanusiaan, tapi kita juga garus tegas melarang agar penyebaran tidak meluas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau