Pandemi Memaksa Pemilik Mobil Turun Kasta

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas pandemi corona (Covid-19) yang juga menyerang sektor perekonomian, membuat masyarakat mulai kencangkan ikat pinggang. Termasuk para pemilik mobil yang notabene golongan sosial menengah ke atas.

Tak sedikit orang mulai menjual mobil agar memiliki uang tunai guna memenuhi kebutuhan pokok. Pun, kondisi pandemi memaksa banyak juga memilih turun kasta alias downgrade kendaraan yang dimiliki. Bahkan kondisi ini justru berpotensi menjadi tren di tengah pandemi corona.

Halomoan Fischer, Presiden Direktur mobil88, mengatakan mulai sejak awal April lalu, sudah ada beberapa orang yang menukar mobil dengan mencari yang lebih murah dari mobil yang dimilikinya saat ini.

Baca juga: Alasan Orang Jual Mobil di Tengah Pandemi Corona

"Ini bisa jadi tren, karena di satu sisi mereka butuh uang tunai buat cash flow rumah tangga tapi di lain sisi tetap butuh mobil," ucap Fischer saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/4/2020).

"Jalan tengah untuk mengakali mungkin dengan downgrade, menukar mobil yang dimiliki saat ini dengan yang lebih terjangkau agar mendapat lebihan," kata dia.

Stanly/Otomania Pasar mobil bekas di bulan Rmadhan

Contoh, pemilik Avanza beralih ke Agya atau Calya, atau bila ingin mendapat uang tunai yang lebih besar mungkin dari Innova lompat ke Calya dan lain sebagainya.

Menurut Fischer, fenomena ini justru menjadi solusi untuk sebagaian orang. Apalagi mengingat saat ini bila ingin menjual mobil pun harganya sudah mengalami penyusutan.

"Bisa jadi win-win solution juga dengan downgrade bagi yang memang darurat membutuhkan, tapi pada prinspinya soal harga itu tetap kita lihat kondisi barang seperti apa," ujar Fischer.

Baca juga: Harga Mobil Bekas Anjlok, Kapan Bisa Normal?

Hal senada juga diucapkan Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua.

Otomania/Setyo Adi Mobil mewah di pasar mobil bekas

Namun demikian, Harjanto menjelaskan bila proses tukar tambah dengan downgrade hanya berlaku bagi orang yang mungkin memiliki mobil dengan harga jual lebih tinggi.

"Itu mungkin bisa dilakukan, dapat tunai dan masih bisa juga menggunakan mobil seadanya. Tapi situasi tersebut berlaku bagi yang punya mobil dengan harga tinggi, sedangkan yang awalnya punya mobil murah, mungkin akan binggung mau tukar apa lagi," kata Herjanto.