Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helm Juga Bisa Dijadikan Investasi, Ini Cirinya

Kompas.com - 20/02/2020, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sekadar pelindung kepala tapi kini helm telah menjadi pendongkrak penampilan saat berkendara. Tak pelak helm pun merupakan salah satu komoditi gaya hidup pemotor.

Ahmad M salah satu anggota Belajar Helm, komunitas pecinta helm yang juga aktif sosialisasi kampanye keselamatan, mengatakan, karena masuk pada ranah gaya hidup, helm juga bisa jadi barang investasi.

Baca juga: Ini Dasar Hukum Wajib Pakai Helm SNI buat Pemotor

"Bisa dengan syarat jenis dan grafis tertentu. Misal sudah langka jenisnya terus masih mulus, biasanya harga gelap. Seperti motor jadul, ada saja orang yang mau nostalgia," kata Ahmad kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2020).

Helm Arai yang dijual di IndonesiaAzwar Ferdian/Kompas.com Helm Arai yang dijual di Indonesia

Untuk jenis helm, Ahmad mengatakan biasanya yang bakal naik daun ialah helm-helm dari pebalap terkenal. Sebab tak dipungkiri, pebalap top semisal pebalap MotoGP ialah sosok yang panting bagi penggemar helm.

"Untuk helm biasanya tergantung siapa yang pakai. Seperti Valentino Rossi yang (mungkin) sebentar lagi pensiun sekarang mulai diburu helm-helmnya," katanya.

Baca juga: Mengenal Standarisasi Helm di Dunia, Termasuk di Indonesia

Contoh lain helm-helm yang punya nilai jual tinggi ialah helm-helm yang pembalapnya udah pensiun atau sudah meninggal, atau yang populasinya memang sedikit dari pabrikannya.

"Seperti seri IOM TT di Arai harganya gelap untuk jenis tahun tertentu," katanya.

Seperti mobil atau motor klasik, tak nyana untuk beberapa helm harga bekasnya bisa lebih tinggi dari saat baru. Walaupun hal itu juga tergantung penjual, semakin sedikit maka semakin mahal.

"Tergantung populasinya di Indonesia tepatnya. Biasanya para seller yang 'goreng' harga karena populasinya sedikit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau