JAKARTA, KOMPAS.com - Mengganti dan mengubah ukuran pelek mobil jangan dilakukan sembarangan. Selain bisa mengorbankan kenyamanan berkendara, hal tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah.
Direktur Marketing HSR Wheels Hendra Wijaya menyatakan, salah satu kerugian yang kerap dialami ialah ban mobil sering kempis karena adanya kebocoran tipis atau pinhole pada pelek.
"Kebocoran itu menyebabkan udara pada ban menjadi berkurang, bahkan habis. Tapi merepotkannya, pinhole itu tidak bisa dilihat kasat mata, harus diperiksa," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Modifikasi Pelek Mobil Jangan Asal Lebar, Ada Aturannya
Adapun cara pemeriksaannya, sebagaimana dikatakan Mamat dari Riverside Wheels, adalah dengan merendam pelek dengan air bersih. Seperti ban bocor, ketika pelek terdapat pinhole maka akan keluar gelembung.
"Pengecekan sederhananya direndam atau siram air. Untuk perbaikannya sendiri sangat sulit dan jarang ada yang mau, karena pelek itu bahannya alloy (harus di las). Kami biasanya menyarankan untuk ganti saja supaya aman," kata dia.
Pinhole sendiri muncul karena inspeksi pabrik yang tidak baik dalam membuat pelek dan kecelakaan yang menyebabkan mobil hancur.
"Lebih seringnya adalah karena kesalahan pabrik dalam memproduksi. Selain pinhole, biasanya kasus lain dari kesalahan produksi seperti pelek peyang (presisi lingkarannya sangat jauh) dan lebih rapuh atau tidak kuat," ujar Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.