Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tilang Elektronik Mulai Diuji Coba di Surabaya

Kompas.com - 09/01/2020, 14:45 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com- Ditlantas Polda Jawa Timur segera menerapkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Surabaya. Saat ini, tengah melakukan uji coba hingga beberapa hari ke depan.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Aditya Panji Anom menjelaskan, untuk penerapan tilang elektronik ini setidaknya sudah ada 757 kamera pengawas yang dipasang di sejumlah ruas jalan.

Hanya saja, tidak semua kamera tersebut sudah terpasang jaringan yang ke ruang pengawas TMC Polda Jatim.

“Jumlah kamera pengawas yang sudah terpasang sebanyak 757, tapi yang sudah terpasang ke jaringan dan terpantau di ruang pengawas TMC sebanyak 25,” ujar Aditya saat dihubungi KOMPAS.com, Kamis (9/1/2020).

Baca juga: Uji Coba Tilang Elektronik di Surabaya Mulai Diterapkan, Pekan Depan Sistem e-TLE Diberlakukan

Aditya menambahkan, meski begitu ke depan jumlah kamera yang terpasang jaringan juga akan terus bertambah. Penambahannya tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Kamera CCTV yang sudah terpasang di Simpang Sarinah Jalan MH Thamrin, untuk implementasi ETLE atau tilang elektronik.KOMPAS.com/ GHULAM M NAYAZRI Kamera CCTV yang sudah terpasang di Simpang Sarinah Jalan MH Thamrin, untuk implementasi ETLE atau tilang elektronik.

“Jumlah kamera memang baru 25 saja, itu termasuk 5 speedcam. Tapi nanti akan terus bertambah pemasangannya,” ujarnya.

Ditanya mengenai jalan mana saja yang sudah dipasang kamera pengawas tilang elektronik, Aditya enggan menjelaskannya. Mengingat hal itu akan berpengaruh terhadap ketertiban masyarakat saat berkendara.

Baca juga: Informasi Terbaru soal Tilang Elektronik pada Sepeda Motor

“Kalau soal pemilihan jalan itu tidak perlu disebutkan, agar masyarakat bisa tertib saat berkendara. Yang jelas jalan yang dipasang itu adalah yang rawan pelanggaran dan juga rawan terjadinya kecelakaan,” kata dia.

Aditya berharap, dengan adanya penerapan tilang elektronik maka bisa meningkatkan ketertiban masyarakat saat berkendara. Dengan begitu juga berdampak pada menurunnya angka kecelakaan yang terjadi di wilayah Surabaya.

Belum semua wilayah yang masuk ke dalam  kawasan yang diawasi CCTV dalam program tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) dipasangi rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) tilang elektronik. Pantauan Kompas.com, dari empat lokasi penerapan tilang elektronik, baru persimpangan Sarinah dan Bundaran Senayan yang telah dipasangi RPPJ. Sementara dua wilayah lainnya yaitu Bundaran Patung Kuda dan simpang Harmoni belum terlihat adanya RPPJ, Selasa (2/10/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Belum semua wilayah yang masuk ke dalam kawasan yang diawasi CCTV dalam program tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) dipasangi rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) tilang elektronik. Pantauan Kompas.com, dari empat lokasi penerapan tilang elektronik, baru persimpangan Sarinah dan Bundaran Senayan yang telah dipasangi RPPJ. Sementara dua wilayah lainnya yaitu Bundaran Patung Kuda dan simpang Harmoni belum terlihat adanya RPPJ, Selasa (2/10/2018).

“Kalau masyarakat tertib diharapkan bisa menurunkan kecelakaan. Tapi nanti kita lihat juga bagaimana hasilnya setelah adanya tilang elektronik ini,” ujarnya.

Aditya tidak mengelak, jika angka kecelakaan yang terjadi di wilayah Surabaya masih cukup tinggi. Sehingga, dengan adanya ETLE ini menjadi upaya yang cukup bagus guna menekan angka kecelakaan yang terjadi.

“Setiap kecelakaan itu karena adanya pelanggaran. Ya harapannya agar tidak ada lagi kecelakaan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com