Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2019, 18:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBlind spot atau area yang tidak terlihat oleh pengendara jadi tempat di mana potensi kecelakaan biasa terjadi. Area blind spot makin luas apabila kendaraan makin besar.

Oleh sebab itu, penting menempatkan kendaraan di area yang aman. Seperti diketahui, area blind spot truk berada hampir di seluruh sisi bodi. Kecuali area kanan yang langsung terlihat dari spion.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan penting bagi pengemudi mobil atau motor untuk memberi tahu posisi kepada sopir truk dengan membunyikan klakson.

Baca juga: Risiko Berada di Sebelah Truk, Bisa Kejatuhan Kontainer

Petugas kepolisian mereka olah TKP pada kasus kecelakaan lalu lintas truk Fuso menabrak pengendara sepeda motor, Senin (15/10/2018).Kompas.com/Idon Tanjung Petugas kepolisian mereka olah TKP pada kasus kecelakaan lalu lintas truk Fuso menabrak pengendara sepeda motor, Senin (15/10/2018).

“Jika terpaksa berada di area blind spot, pengendara wajib berkomunikasi dengan sopir truk. Misal saat ingin menyalip, berada di sisi truk, bisa saja kita sedang berada di area blind spot-nya,” ujarnya kepada Kompas.com (9/12/2019).

Jusri juga mengatakan, ada cara bagi pengendara untuk mengetahui apakah posisinya berada di area blind spot truk atau tidak. Yakni dengan melihat melihat langsung ke arah kaca spion atau wajah sopir truk.

“Kalau bisa terlihat dengan mudah tandanya kita berada di wilayah aman, misal saat berjejeran itu kan bisa melihat langsung kepada atau wajah sopir truk,” ucapnya.

Baca juga: Saat Macet, Motor Jangan Nyelip di Depan Truk

Ilustrasi truk kontainer KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI Ilustrasi truk kontainer

Sementara itu, jika wajah sopir truk tak bisa terlihat langsung, bahkan kaca spion juga tidak mengarah pada kendaraan Anda, artinya posisi kendaraan berada di area blind spot.

“Kalau sudah begitu pilihannya antara kecepatan kendaraan harus ditambah atau diperlambat, lalu mengklakson berkali-kali. Intinya kita harus bisa baca arah gerak truk akan ke mana, dan sebisa mungkin menghindarinya,” kata Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com