Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Motor Matic Bukan untuk Balapan? HDC 2019 Buktinya

Kompas.com - 06/12/2019, 20:52 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

“Bahagia sekali rasanya, enggak terkira. Puas sekali rasanya,” ujar Fisichella kepada Kompas.com usai balapan.

Ia melanjutkan, tahun 2019 ini adalah pertama kalinya HDC mengadakan kelas wanita. Hal itu membuat dirinya bersama tim semakin bersemangat mengikuti perlombaan.

“Kalau latihannya, setiap minggu saya ada balapan di Jawa Barat karena event balapan di sini banyak,” imbuh Fisichella KW.

Fasilitasi komunitas pencinta balap matic

Keputusan HDC 2019 mengadakan kelas matic dikarenakan pesatnya pertumbuhan komunitas pencinta balap matic di berbagai daerah.

“Hal ini membuat AHM terpanggil juga untuk turut serta memberi ruang pada penggemar balap matic,” ujar Deputy General Manager Marketing Planning dan Analysis PT Astra Honda Motor, Andy Wijaya.

Pihaknya juga membuka kelas matic bagi perempuan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan padapebalap perempuan di Indonesia.

Baca juga: Honda Monkey Dragon Ball, Cuma 100 unit [VIDEO]

Kelas balap matic satu lagi adalah Honda Matic Standar sampai dengan 130 cc Open. Bedanya, racing kedua itu diikuti berbagai kalangan, baik pria maupun wanita.

Tidak berbeda dari racing sebelumnya. Balapan kedua juga menyajikan skill berkelas dari pebalap dengan motor matic-nya.

Jenis kendaraan yang digunakan para pebalap di kedua kelas balap matic tersebut adalah Honda Beat 130cc, ada pula pebalap dengan motor Honda Scoopy.

Keseruan gelaran pamugkas HDC 2019

Racing motor matic tersebut hanyalah awal dari seluruh keseruan gelaran HDC 2019 yang mempertandingkan sebanyak 10 kelas balap dengan peserta sebanyak 186 starter.

Salah satu racing paling seru ada pada kelas CBR 150R Standar Open yang menyajikan ketatnya perjuangan merebut posisi pertama.

Kompas.com mengamati persaingan pebalap di posisi pertama dan kedua sangatlah sengit. Keduanya saling berkejaran pada kelas balap dengan 14 lap itu.

Pemenang pada kelas tersebut baru bisa ditentukan pada lap terakhir saat pebalap posisi dua sukses menyalip saingannya untuk menjadi yang pertama.

Keseruan itu membuat kondisi tribune Sirkuit Brigif 15 Kujang II seketika ramai dengan riuh decak kagum penonton.

Peserta dari seluruh Indonesia

Tak hanya dari Jawa Barat dan sekitarnya, para peserta gelaran ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Yossie Legi Sadewo dari Pontianak, ia berjuang di kelas Honda Sonic 150R/Honda GTR 150 Tune up Seeded.

Yossie Legi Sadewo (tengah) yang sukses memenangkan kelas balap Honda Sonic 150R/Honda GTR 150 Tune up Seeded pada gelaran Honda Dream Cup 2019, Cimahi, Jawa Barat, Minggu (24/11/2019).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Yossie Legi Sadewo (tengah) yang sukses memenangkan kelas balap Honda Sonic 150R/Honda GTR 150 Tune up Seeded pada gelaran Honda Dream Cup 2019, Cimahi, Jawa Barat, Minggu (24/11/2019).

Perjuangan pebalap asal Kalimantan ini pun berbuah manis. Yossie sukses menjadi best rider di kelas balap tersebut.

Peserta lainnya adalah Andrian Aritonang yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Ia sukses menempati posisi dua di kelas Honda Supra GTR150 Standar Open MD/DL seri Cimahi.

Tentu saja perjuangan para peserta terjauh itu tidaklah mudah. Mereka harus adu cepat dengan peserta lain yang sama-sama berambisi menempati posisi pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau