JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat memasuki awal Desember 2019, kecelakaan lalu lintas di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kembali terjadi. Lokasinya barada di kilometer 113.200 Jalur B, dari Palimanan menuju Jakarta.
Musibah kali ini dialami oleh Avanza bernomor polisi B 1076 PVC yang menghantam bokong truk pengangkut sepeda motor, pukul 05:00 WIB. Akibatnya, enam orang dikabarkan meninggal dunia dan satu orang lagi mengalami luka-luka.
Dari informasi kepolisian, dikabarkan bila kejadian berawal ketika kedua kendaraan sedang melaju dari Palimaman arah Jakarta. Saat di dekat dengan lokasi, tiba-tiba Avanza langsung menghantam truk yang sedang berjalan di jalur lambat.
Baca juga: Upaya Jasa Marga dan Isuzu Kurangi Kerugian Akibat Kecelakaan Kendaraan Berat
Dugaan sementara, diakibatkan sopir Avanza yang mengantuk. Hal ini lantaran tak nampak adanya bekas-bekas pengereman dari Avanza tersebut, bahkan usai menabrak, Avanza tersebut kabarnya sempat tersangkut dan terseret hingga beberapa meter.
Menanggapi kejadian ini, Pendiri sekaligus Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menjelaskan, kejadian ini lagi-lagi menjadi pelajaran bagi setiap pengendara akan pentingnya mengenal jam biologis tubuh.
"Patut diduga memang karena sopir yang mengantuk, ini juga jadi pelajaran lagi untuk kita. Penting diketahui, bila melihat dari waktu kejadian, itu adalah jam-jam rawan. Jam biologis tubuh kita, jam lelahnya tubuh kita yang tidak bisa dilawan atau tidak ada obatnya selain istirahat," ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/12/2019).
Baca juga: Masalah Ban Jadi Penyebab Utama Kecelakaan di Jalan Tol
Jusri menegaskan bagi setiap pengendara sangat penting memperhatikan waktu biologis tubuh, terutama para pengendara yang gemar melakukan perjalanan malam hari ketika ingin lintas kota.
Menurut Jusri, pada jam-jam rawan tersebut biasanya kondisi tubuh akan sangat lelah, dan kondisi ini berbeda dengan micro sleep. Biasanya, antara jam 03.00 WIB-06.00 WIB, itu merupakan jam yang sangat rawan, karena biasanya saat kita tertidur pada jam tersebut akan sangat nyenyak.
Kejadian pada jam rawan atau jam biologis tubuh tersebut, bukan hanya di Indonesia saja. Menurut Jusri, bila diperhatikan banyak sekali insiden kecelakaan di dunia terjadi di waktu tubuh merasa lelah. Baik itu kecelakaan lalu lintas, kereta api, dan lain sebaginya.
Baca juga: Hindari Tabrakan Beruntun, Penting Patuhi Batas Kecepatan di Jalan Tol
"Biasanya siklus tidur itu dimulai sajak pukul 10.00 WIB. Pada jam itu mulai menurun, hingga parahnya itu di pukul 15.00 WIB, setelah itu, tubuh akan merasa bugar kembali hingga pukul 21.00 WIB lalu terus menurun drastis hingga pukul 06.00 WIB, karena itu biasanya orang suka telat (bangun) pagi bila sudah nyenyak," ujar Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.