OKAZAKI, KOMPAS.com – Mitsubishi siap meluncurkan varian baru Xpander Cross di Indonesia dalam hitungan hari mendatang, tepatnya 12 November 2019.
Sebelumnya, KOMPAS.com, bersama belasan jurnalis lain dari Indonesia punya kesempatan untuk merasakan langsung seperti apa varian termewah Xpander ini, sebelum resmi meluncur.
Pengetesan dilakukan di markas besar Mitsubishi, Okazaki, Aichi, Nagoya, Jepang, Kamis (24/10/20190.
Di sini, Mitsubishi punya fasilitas riset dan pengembangan produk yang lengkap, mulai dari laboratorium semua cuaca sampai lintasan pengujian dengan karakter komplet.
Untuk pengujian kali ini, karena konsep Xpander mendapat ubahan bernapas sport utility vehicle (SUV), maka aspal tidak rata sepanjang 3 kilometer.
Bukan jalan tanah, tapi jalan aspal berpasir dengan tikungan dan lintasan lurus. Juga ada banyak lubang di sebagian besar permukaannya.
Baca juga: Mitsubishi Akan Hadirkan Produk Baru Keenam Tahun Ini
“Lintasan ini sengaja dipilih karena sesuai karakter mobil yang mau dihadirkan. Ada tawaran untuk lintasan aspal miring (speed course), tapi ini lebih cocok,” kata Intan Vidiasari, Deputy General Manager Coordination and Development Office PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) di sela pengetesan.
Setiap media hanya diberikan kesempatan sekali mengendarai Xpander Cross di lintasan, ditemani seseorang warga negara Jepang dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC).
Masuk ke dalam anjungan pengemudi, suasana kabinnya mirip dengan Xpander varian Sport, bedanya jok sudah berlapis kulit two-tone, hitam dan cokelat, jadi lebih nyaman, serta layar sentuh audio yang agak lebih lebar.
First impression kali ini, terbagi dalam beberapa etape. Pertama, memulai perjalanan dengan kecepatan 40 km per jam (kpj) dengan kondisi jalan bumpy.
Kemudian, memasuki jalan lurus, pedal gas diminta petugas di samping untuk diinjak lebih dalam, hingga kecepatan 80 kpj. Ingat lagi, mobil berisi dua orang dewasa.
Baca juga: SUV Masa Depan Mitsubishi, Engelberg Tourer [VIDEO]
Lagi-lagi, jalanan kali ini berpasir dan banyak lubang lumayan dalam. Di dalam benak, kalau sehabis hujan pasti timbul genangan.
Setir sengaja kami arahkan menuju lubang. Mengejutkan, suspensi baru yang diakui MMC sengaja diciptakan dengan teknologi bantalan baru, mampu menjaga stabilitas mobil.
Gejala body roll tetap terasa, tapi sangat minim. Masih bisa diterima dan layak diberi penilaian nyaman ketika melibas jalan rusak ini.
Masuk ke tikungan, kecepatan diminta turun ke level 40 kpj. Stabilitas bodi mobil juga cukup terjaga, jauh dari kata understeer atau oversteer. Arah mobil masih mudah dikendalikan.