Soal Rocky dan Raize, Ini Reaksi Toyota Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu dan Toyota kembali membuat produk kolaborasi. Kali ini segmennya menyasar pada compact SUV lima punumpang yang digadang-gadang akan menjadi adik dari Rush dan Terios.

Daihatsu akan menggunakan nama Rocky, sementara Toyota dengan nama Raize. Sayangya, dalam perhelatan Tokyo Motor Show (TMS) 2019, hanya Daihatsu yang sudah berani menampakan Rocky di hadapan publik, sementara Raize masih absen.

Namun demikian, dari berbagai informasi yang dihimpun, kabarnya kedua SUV kembar lain merek ini akan dirilis pekan depan di Jepang, tepatnya pada 5 November mendatang.

Baca juga: Ini Tampang Toyota Raize Kembaran Daihatsu Rocky

Tapi saat mengkonfirmasikan soal Raize, Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan tidak tahu menahu soal adanya SUV tersebut. Pria yang akrab disapa Soerjo ini pun mengatakan baru melihat sosok Rocky di TMS kemarin.

SUV Baru Daihatsu yang digadang-gadang memiliki nama Rocky tampil di ajang Tokyo Motor Show 2019

"Saya saja baru lihat produknya (Rocky) di TMS, saya juga baru dengar. Sejauh ini belum ada pembicaraan apa-apa," kata Soerjo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Saat ditanya pendapatnya mengenai Rocky dan Raize untuk bisa dipasarkan di Tanah Air, Soerjo menjelaskan bila Toyota pada umumnya akan melakukan proses pembicaraan lebih dulu.

Diskusi yang dimaksud adalah dengan melibatkan Daihatsu dan Emerging-market Compact Car Company (ECC). Sekadar informasi, ECC sendiri merupakan perusahan internal yang dibuat guna menaungi mobil-mobil ekonomis hasil kolaborasi untuk nantinya dipasarkan di negara-negara berkembang, salah satunya seperti Indonesia.

Baca juga: Lebih Dekat dengan Daihatsu Rocky, Calon Adik Terios

Toyota Raize, kembaran Daihatsu Rocky yang siap meluncur

"Jadi kalau soal bagaimananya, apakah bisa masuk Indonesia, jawabannya kita akan lakukan pembicaraan dulu dengan ECC, nanti itu yang akan menentukan apakah mobil-mobil itu bisa dipasarkan di suatu negara, contoh seperti di sini (Indonesia)," ujar Soerjo.

"Kalau untuk saya belum bisa komentar apa-apa, pertama model baru lihat kemarin, lalu sejauh ini tidak ada pembicaraan apa-apa dari Daihatsu atau ECC. Sebenarnya bila untuk masuk Indoensia itu terserah dari bagaimana Daihatsu Indonesia saja," kata dia.