JAKARTA, KOMPAS.com - Baterai lithium ion disebut sebagai masa depan kendaraan listrik. Namun ternyata baterai yang memiliki kepadatan energi tinggi itu juga terbagi dalam beberapa tipe.
Tipe pertama ialah baterai lithium NCA singkatan dari Nickel Cobalt Aluminum Oxide. Kemudian kedua lithium NMC singkatan dari baterai lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide.
Sedangkan tipe baterai lithium ketiga yaitu lithium LFP, singkatan dari Lithium Iron Phosphate atau dikenal sebagai baterai lithium besi fosfat.
Baca juga: BPPT Kaji Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik
Evvy Kartini, Peneliti Senior Batan (Badan Tenaga Nuklir Indonesia), mengatakan, perbedaan ketiganya yaitu NCA, NMC, dan LFP terletak pada kapasitas voltase yang dihasilkan.
"Setiap baterai berbeda, yang popular adalah NCA. Dia punya kapasitas yang besar dibanding NMC dan juga LFP. Dia (NCA) Voltasenya lebih besar yaitu 3,7 volt per sel. Kalau LFP 3,2 volt," kata Evvy di Balai Kartini, Jakarta, (5/9/2019).
Evvy mengatakan, meski sama-sama betarai lithiun ion, tingkat voltase yang dihasilkan bisa berbeda antara satu sama lain karena komposisi materialnya berbeda.
Pada baterai jenis NCA, material Nickel mendominasi dibanding material lainnya. Pada NMC hampir merata. Sedangkan komposisi LFP adalah Lithium, Iron, dan Phosphate.
Karakter
Evvy mengatakan, pabrikan mobil listrik, Tesla menggunakan baterai NCA di mobilnya, karena dia memiliki spesifikasi baterai yang paling tinggi dan lebih ringkas.
"Misalkan kalau pakai baterai NCA di mobil hanya butuh 100 sel baterai, kalau tapi pakai LFP jadinya butuh 200 baterai," ucap Evvy.
Baca juga: Ini Proses Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik
Untuk NMC memiliki karakter penyimpanan energi yang bagus, dan juga daya yang lebih besar di atas LFP, namun di bawah NCA. Tesla menggunakan NMC di unit stasiun pengecasannya.
Sedangkan baterai LFP memiliki daya paling rendah ketimbang NCA dan NMC. Namun jenis baterai ini paling aman sebab suhunya lebih dingin dan tidak mudah meledak.
"Phosphate itu kan pendingin, bahan ramah lingkungan tapi pendingin. Kalau Nickel itu kan bahan panas karena metal," pungkas Evvy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.