JAKARTA, KOMPAS.com - Meski bukan lagi produk baru, namun ada keseruan tersendiri dalam ajang test drive All New Ertiga Tripventure.
Pasalnya, bukan hanya merasakan sensasi berkendara saja, tapi juga sekaligus dikemas untuk menguji sisi efesiensinya.
Sebagai salah satu pemain low multi purpose vehicle (LMPV), selain dari harga yang kompetitif serta fitur yang modern, tuntutan lain yang harus diberikan adalah soal keiritan bahan bakar.
Baca juga: Jajal Ketangguhan Ertiga dan Baleno dalam Merapah Trans Sumatera 2019
Hal ini menjadi penting karena masuk dalam satu kriteria nilai jual yang diperhatikan calon konsumen.
Perjalanan pengujian Ertiga berawal dari pabrik Suzuki di Cikarang menuju Kota Cirebon, tepatnya Keraton Kesepuhan.
Rutenya tetap normal, yakni melewati kepadatan lalu lintas di Tol Cikarang hingga Cikampek, lalu masuk ke Cipali hingga Palimanan.
Baca juga: Konsumen Wanita Ikut Dongkrak Penjualan Ertiga
Menariknya, uji irit Ertiga dilakukan oleh pihak Suzuki dengan tidak mengandalkan kisaran rata-rata pada MID, melainkan dengan metode full to full.
Pengetesan pun dibuat layaknya berkendara dalam kondisi normal, artinya air conditioner (AC) wajib dinyalakan yang sudah diatur pada kekencangan tertentu, begitu juga dengan blower di baris kedua.
Untuk mencegah kecurangan, knop AC pun disegel beserta tutup tangki bensin yang telah disi penuh sebelumnya.
Waktu tempuh pun dibatasi mengikuti estimasi berkendara normal. Peserta tidak boleh menempuh waktu lebih dari tiga jam menuju Kota Udang tersebut.
Secara sensasi berkendara, tidak perlu lagi banyak dibahas karena sebelumnya Kompas.com sudah pernah mengulasnya dengan tuntas.
Pada awal perjalanan, rombongan redaksi bersama tiga rekan media lainnya langsung disambut dengan kepadatan lalu lintas yang mengarah ke Cikampek.
Baca juga: Suzuki Kasih Sinyal Hadirnya Ertiga Crossover
Kondisi berkendara ala eco driving coba diterapkan. mulai dari menahan laju kecepatan dikisaran 50 sampai 60 kpj, sambil menjaga putaran mesin agar tidak lebih dari 2.000 rpm.
Agar maksimal, tiap melakukan pengereman juga dilakukan secara perlahan, hal ini penting guna menghindari hard breaking.
Mengusung mesin baru 1.500 cc, generasi baru Ertiga ini memang lebih responsif terutama di tarikan bawah.