Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Adu Irit BBM Suzuki All New Ertiga, 1 Liter Tembus 25 Km

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski bukan lagi produk baru, namun ada keseruan tersendiri dalam ajang test drive All New Ertiga Tripventure.

Pasalnya, bukan hanya merasakan sensasi berkendara saja, tapi juga sekaligus dikemas untuk menguji sisi efesiensinya.

Sebagai salah satu pemain low multi purpose vehicle (LMPV), selain dari harga yang kompetitif serta fitur yang modern, tuntutan lain yang harus diberikan adalah soal keiritan bahan bakar.

Hal ini menjadi penting karena masuk dalam satu kriteria nilai jual yang diperhatikan calon konsumen.

Perjalanan pengujian Ertiga berawal dari pabrik Suzuki di Cikarang menuju Kota Cirebon, tepatnya Keraton Kesepuhan.

Rutenya tetap normal, yakni melewati kepadatan lalu lintas di Tol Cikarang hingga Cikampek, lalu masuk ke Cipali hingga Palimanan.

Menariknya, uji irit Ertiga dilakukan oleh pihak Suzuki dengan tidak mengandalkan kisaran rata-rata pada MID, melainkan dengan metode full to full.

Pengetesan pun dibuat layaknya berkendara dalam kondisi normal, artinya air conditioner (AC) wajib dinyalakan yang sudah diatur pada kekencangan tertentu, begitu juga dengan blower di baris kedua.

Untuk mencegah kecurangan, knop AC pun disegel beserta tutup tangki bensin yang telah disi penuh sebelumnya.

Waktu tempuh pun dibatasi mengikuti estimasi berkendara normal. Peserta tidak boleh menempuh waktu lebih dari tiga jam menuju Kota Udang tersebut.

Secara sensasi berkendara, tidak perlu lagi banyak dibahas karena sebelumnya Kompas.com sudah pernah mengulasnya dengan tuntas.

Pada awal perjalanan, rombongan redaksi bersama tiga rekan media lainnya langsung disambut dengan kepadatan lalu lintas yang mengarah ke Cikampek.

Kondisi berkendara ala eco driving coba diterapkan. mulai dari menahan laju kecepatan dikisaran 50 sampai 60 kpj, sambil menjaga putaran mesin agar tidak lebih dari 2.000 rpm.

Agar maksimal, tiap melakukan pengereman juga dilakukan secara perlahan, hal ini penting guna menghindari hard breaking.

Mengusung mesin baru 1.500 cc, generasi baru Ertiga ini memang lebih responsif terutama di tarikan bawah.

Kondisi menguntungkan karena membuat kaki tidak perlu terlalu dalam menginjak pedal gas saat akan memulai perjalanan, atau pun ketika dihadapi situasi stop and go.

Ketika mulai memasuki ruas Tol Cipali, kecepatan berkendara mau tak mau harus ditambah demi mengejar tenggat waktu yang ditentukan.

Alhasil dari semula bermain di bawah 2.000 rpm, sesekali terpaksa dinaikan agar kecepatan bisa menyentuh hingga 80 atau 90 kpj.

Walau kondisi lalu lintas Cipali terhitung lengang , tapi tetap saja ada beberapa momen yang membuat laju kendaraan harus dikurangi ketika sedang berjalan konstan.

Tertuma di saat harus menghadapi romobongan kendaraan komersial yang cukup banyak ditemui selama perjalanan.

Hasil

Berdasarkan hitungan jarak tempuh di speedometer, dari Cikarang hingga Keraton Kesepuhan Cirebon panjangnya mencapai 178,6 km. Karena menggunakan cara full to full, maka tim Suzuki langsung melakukan pengisian kembali saat rombongan tiba.

Seperti diketahui, metode pengujian bensin full to full sampai saat ini masih cukup akurat. Karena BBM kembali diisi penuh seperti kondisi saat pertama jalan dengan jenis BBM yang sama guna mengetahui secara pasti berapa litar BBM yang ditenggak selama perjalanan.

Dari hasil tersebut, Ertiga nomor enam yang menjadi tunggangan redaksi hanya membutuhkan tambahan Pertamax sebanyak 7,12 liter.

Artinya selama dua jam setengah lebih berkendara dengan menempuh 178,6 km di siang hari serta dalam kondisi semua AC menyala dan harus menerobos kemacetan di Cikampek, rata-rata konsumsi bahan bakar All New Ertiga per liternya mampu untuk menempuh jarak sejauh 25 km, atau 1:25 kpl.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/30/091040315/adu-irit-bbm-suzuki-all-new-ertiga-1-liter-tembus-25-km

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke