JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan motor Co sedang mengalami keterpurukan dalam bisnis otomotif di pasar otomotif global. Akibat dari kerugian tersebut, dikabarkan pabrikan asal Jepang ini berencana menghentikan 12.500 karyawannya yang ada di seluruh dunia.
Pengurangan 12.500 karyawan secara global akan dilakukan hingga Maret 2023 mendatang. Jumlah tersebut setara dengan sembilan persen dari total keseluruhan pekerja Nissan yang juga akan berdampak pada pemangkasan kapasitas produksi sebesar 10 persen.
CEO Nissan Motor Hiroto Saikawa, menjelaskan, dampak dari pemangkasan karyawan yang jumlahnya lebih besar dari Mei lalu akan berpengaruh pada 14 fasilitas produksinya. Salah satunya di Indonesia yang memproduksi mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) Datsun.
Baca juga: Mobil Listrik Terlaris Nissan Dijual pada 2020 di Indonesia
"Kami menargetkan lokasi di mana kami melakukan investasi untuk memproduksi mobil kompak berdasarkan rencana Power 88," ucap Saikawa yang dikutip dari Reuters.com, Selasa (30/7/2019).
Sekadar informasi, Power 88 sendiri merupakan perencanaan global Nissan yang diluncurkan pada 2011 lalu untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan meluaskan jajaran produknya untuk meraih delapan persen pangsa pasar global. Ketika itu pucuk pimpinan masih dipelopori oleh Carlos Ghosn.
Melansir dari dari Npr.org, setidaknya ada 1.420 karyawan Nissan yang akan dihentikan dari pabriknya yang berada di Amerika Serikat hingga 2020 mendatang. Proses pemangkasan ini pun sudah dilakukan dari Maret lalu yang dimulai dengan menghentikan 381 pekerja kontraknya.
Pada tahun 2020 mendatang Nissan berharap bisa melakukan PHK terhadap 6.400 pekerja di tujuh negara. Setelah itu selama tahun fiskal 2020-2022, diharapkan 6.100 pekerja lainnya yang berada di seluruh dunia juga bisa ikut dipangkas.
Nissan Indonesia
Terkait kabar PHK, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Isao Sekiguchi, juga ikut angkat bicara dan membenarkan informasi tersebut. Sayangnya Sekiguchi enggan berkomentar lebih banyak, terutama soal nasib karyawannya di Tanah Air.
Baca juga: SUV Terbaru Nissan X-Trail Dibanderol Rp 530 Juta
Sekiguchi hanya mengatakan semua informasi yang sebelumnya sudah dibeberkan oleh Saikawa adalah benar adanya. Nissan akan mengambil langkah menghentikan atau mengurangi kapasitas produksi pada delapan lokasi selama periode 2020 hingga 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.