JAKARTA, KOMPAS.com - Alat Mekanis Multiguna Pedesaan atau AMMDes resmi menjadi ambulance feeder untuk membantu masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten. Pemanfaatan ambulans pengumpan ini ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah terpencil.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemperin) Putu Juli Ardika, mengatakan AMMDes ambulans menjadi salah satu pilot project yang dilakukan sebagai suatu wujud nyata dari program pemerintah guna memperkuat daerah dan desa.
"Pemanfaatan ambulance feeder ini untuk membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lebak sebagai dampak dari kondisi jalan desa yang minim infrastruktur dan topografi yang sulit serta berbukit yang tak dapat dijangkau ambulans konvensional," ujar Putu dalam keterangan resmi Kemenperin, Rabu (17/7/2019).
Baca juga: Intip Dalaman Jamilah, AMMDes Siaga Ibu Hamil
Dalam penyediaan AMMDes sebagai ambulans pengumpan ini, Kemenperin menjalin kerja sama denan Pemerintah Kabupaten Lebak, USAID Jalin, PT. Samudera Marine Indonesia, PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) dan PT. Kreasi Mandiri Wintor Distributor (KMWD).
Menurut Putu, sejak AMMDes resmi meluncur pengembangannya telah banyak mengalami kemajuan positif dan telah memasuki tahap produksi massal.
Bukan hanya memberikan dampak di bidang ekonomi, adanya program AMMDes juga membuka peluang bagi pelaku industri lokal untuk menguasai kemampuan bidang penelitian dan pengembangan serta rancang bangun, sekaligus memberikan efek berganda pada industri komponen.
Baca juga: AMMDes Jamilah Siaga Layani Ibu Hamil
Sampai saat ini, tingkat kandungan komponen lokal AMMDes telah mencapai 75 persen dan melibatkan 70 industri komponen yang sebagian besar merupakan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).
"Dengan kapasitas produksi 3.000 per tahun dan akan terus bertambah sesuai dengan permintaan pasar, AMMDes juga didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor Timor Leste dan Papua Nugini serta untuk memenuhi kebutuhan sekitar 10.000 unit di 49 negara Afrika," kata Putu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.