JAKARTA, KOMPAS com - Produsen kendaraan dari negeri China belakangan cukup agresif menggarap pasar Indonesia. Sebut saja Wuling dan DFSK yang menghadirkan beragam produknya.
Namun keseriusan merek-merek asal negeri Tirai Bambu ini belum banyak dilirik perusahaan pembiayaan. Salah satunya Astra Credit Companies (ACC) yang memberikan alasan mengapa sampai saat ini pihaknya selektif memberikan pembiayaan pada mobil merek China.
"Mobil China bagus. Tapi kami melihat mobil China belum sampai taraf stabil untuk jaringan. Memang butuh waktu, tidak bisa semudah itu di otomotif," ucap CMO ACC, Tan Chian Hok yang ditemui Senin (15/7/2019).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini tugas produsen China selain menjual adalah meyakinkan keseriusan mereka di pasar Indonesia. Ini di antaranya adalah pengembangan layanan purna jual yang menyeluruh.
Baca juga: Pengajuan Kredit Mobil Murah Diklaim Tidak Sulit
Ahok mengakui produsen China memiliki potensi namun untuk keberlangsungan perlu waktu lebih lama. Perusahaan pembiayaan melihat hal ini untuk menghindari permasalahan di masa depan.
Ahok menilai kepercayaan lembaga pembiayaan pada merek China ini bergantung pada APM. Jika ada upaya untuk menggaransi mobil yang dijual dan untuk menjaga resale value, pasti perusahaan pembiayaan tidak memiliki masalah memberikan kepercayaannya.
"Kita bicara itu lihat dari APM-nya. Selama jaminan APM ingin bisa bertahan, kami siap. Kami ada pembiayaan kok untuk mobil China tapi memang selektif. Jadi kembali ini ada di pihak APM bagaimana menggaransi mobilnya untuk punya resale value," ucap Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.