Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengajuan Kredit Mobil Murah Diklaim Tidak Sulit

Kompas.com - 16/07/2019, 10:22 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Mobil murah atau low cost green car/LCGC sejak beberapa tahun lalu cukup dilirik konsumen. Segmen ini tumbuh karena permintaan dari masyarakat ada, tetapi tidak sedikit juga yang mengeluh mengenai proses kredit.

Paling banyak dikeluhkan, yaitu mengenai ketatnya pengajuan pembiayaan yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan pembiayaan. Lantas, apakah rumors itu benar?

Terkait isu ini, Direktur Pemasaran Toyota Astra Financial Services (TAF) Winus Kusumawardhana menjelaskan, sebenarnya tidak ada syarat yang ketat untuk pengajuan pembiayaan LCGC. Menurutnya perusahaan pembiayaan bergantung pada kondisi konsumennya.

“Soal syarat, tidak ada perubahan untuk LCGC. Dibilang ketat juga tidak. Semua perusahaan pembiayaan bergantung pada kondisi konsumennya. Selama tidak ada perubahan konsumen tidak ada perubahan soal syarat,” ucap Wisnu yang ditemui Senin (15/7/2019).

Wisnu menambahkan, isu mengenai ketatnya pembiayaan LCGC bisa jadi karena kondisi pasar dua tahun terakhir. Ketika itu banyak orang berlomba mengajukan kredit untuk dijadikan taksi online.

Baca juga: Makin Murah Harga LCGC

Sayangnya, dengan kompetisi taksi online yang semakin ketat, pendapatan yang diterima juga tidak sebaik saat transportasi online booming di tahun-tahun awal. Kondisi ini membuat perusahaan pembiayaan benar-benar selektif terhadap pengajuan kredit.

“Nah karena potensi penghasilan yang tidak tinggi sedangkan yang mengajukan kredit untuk jadi ojek online pada dasarnya orang yang tidak memiliki pekerjaan, maka akan sulit. Ini karena mereka tidak ada penghasilan tetap, perusahaan pembiayaan menilai resikonya besar. Itu kondisi dua tahun lalu,” ucap Wisnu.

Sementara untuk saat ini menurut dia, yang mengajukan kredit untuk LCGC sudah bukan pengemudi taksi online, melainkan sudah menyeluruh. Artinya masyarakat dari berbagai kalangan.

“Kalau dari gambaran 2017 itu yang buat transportasi online bisa 40 persen, saat ini mungkin kurang dari lima persen. Jadi screening sebenarnya tidak berubah, bergantung pada konsumen. Tadinya pengguna justru jadi orang yang cari pekerjaan. Ini yang menyulitkan mendapatkan kredit ketika itu,” ucap Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau