JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pelindung utama bagian kepala para pengendara sepeda motor, kualitas dan kenyamanan helm sudah sewajarnya untuk diperhatikan. Apalagi helm juga memiliki batas usia atau masa kedaluwarsa.
Pada saat piranti wajib berkendara sepeda motor itu sudah mulai menua, biasanya akan timbul beberapa tanda.
Contohnya, sulit membersihkan goresan pada kaca helm, interior yang mulai kusam dan sobek-sobek, hingga styrofoam sering lepas.
"Biasanya untuk helm-helm yang banyak beredar saat ini ketika styrofoam terus-menerus copot, tandanya helm sudah harus diganti," kata salah satu pegiat dari komunitas Belajar Helm Ahmad M kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Baca Juga : Jangan Sampai Memilih Helm Kekecilan
Styrofoam sendiri merupakan lapisan busa di dalam helm yang berfungsi untuk melindungi kepala, pipi, dan kening ketika terjadi getaran atau benturan. Bagian ini penting untuk diperhatikan karena langsung berinteraksi dengan kepala pengendara.
"Lalu, tanda lainnya yang mudah untuk dicek adalah interior helm sudah mulai kusam, ada getas, karena sering terkena keringat. Bila helm terus dipaksakan, biasanya busa akan mengempis sehingga helm terasa kendur saat digunakan," ujar Ahmad.
Lebih jelas lagi, lanjut dia, pada bagian tertentu di helm akan tertera tanggal pembuatannya. "Jadi tinggal kurangi saja tanggal pembuatan helm dengan tanggal saat ini. Biasanya, usia helm itu tiga sampai lima tahun. Bila sudah melewati, berarti helm sudah harus diganti," jelas Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.