JAKARTA, KOMPAS.com - Cobaan di bulan puasa ada saja tiap harinya, termasuk saat sedang berkendara. Pengendara sepeda motor dituntut untuk ekstra sabar menghadapi diri sendiri dan orang lain sesama pengguna jalan.
Agar saat berkendara tetap aman dan nyaman, serta tidak mengganggu jalannya puasa, PT Astra Honda Motor (AHM) melalui instruktur keselamatan berkendara mereka membagikan lima tips berkendara di bulan puasa.
Baca juga: Aman Berkendara saat Puasa, Maksimalkan Hiburan di Kabin Mobil
1. Persiapan Perjalanan
Persiapan ini dilakukan sejak sahur, dengan memilih asupan makanan yang bernutrisi tinggi, seperti sayur mayur dan buah-buahan.
“Selain itu para bikers juga disarankan perbanyak minum air putih saat sahur agar dapat mencegah terjadinya dehidrasi tubuh saat berkendara di terik panas matahari,“ ujar Johanes Lucky selaku Instuktur Safety Riding AHM, dalam keterangan resminya.
Jangan lupa juga untuk menggunakan perlengkapan berkendara, seperti jaket, helm dan, sarung tangan serta membawa kelengkapan surat berkendara.
Baca juga: Tetap Fokus Berkendara saat Puasa, Simak Ini
2. Rute Perjalanan
Agar perjalanan lebih efisien, sebaiknya menggunakan aplikasi penunjuk jalan, seperti Waze atau Google Maps. Dengan aplikasi, kita bisa melihat situasi perjalanan dan memilih jalur yang tepat dan aman.
”Untuk daerah yang belum pernah didatangi, sebaiknya para pengendara pelajari situasi jalanan agar tidak membuang waktu karena tersesat di jalan dan terlalu lama berkendara,” kata Johanes.
Tapi, jangan sampai memperhatikan aplikasi, justru mengurangi konsentrasi di jalan. Melihat aplikasi peta hanya boleh dilakukan ketika kendaraan berhenti atau minggir sejenak ke posisi aman di bahu jalan.
3. Istirahat Cukup
Banyak orang yang merasakan kantuk luar biasa saat di bulan puasa. Untuk para pengendara yang melakukan perjalanan jarak pendek, sempatkan beristirahat selama 10 menit.
“Lakukan istirahat setelah satu sampai dua jam berkendara, namun apabila rasa ngantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun segera beristirahat,” ucap Johanes.
4. Berpikir Positif
Kondisi lalu lintas saat pulang kerja di bulan puasa sering kali sangat padat, karena banyak orang yang mengejar waktu agar bisa berbuka puasa di rumah bersama keluarga.
Dalam kondisi seperti ini, emosi akan mudah sekali terpancing. “Salah satu cara mencegah emosi adalah dengan selalu berfikir positif terhadap pengendara lainnya,” ujar Johanes.
5. Jaga Toleransi
Melihat pengendara lain yang sembarangan juga dapat memancing emosi, seperti menyerobot jalanan, berkendara melawan arus, maupun menggunakan trotoar. Usahakan untuk selalu mengedepankan toleransi dan rasa sabarm agar kepentingan sesama pengguna jalan dapat terpenuhi, serta tetap mampu mengendalikan emosi saat berpuasa.