Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carlos Ghosn Resmi Dikeluarkan dari Nissan

Kompas.com - 09/04/2019, 07:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Carlos Ghosn kembali menemui babak baru. Setelah pekan lalu mantan petinggi Nissan Renault ini kembali ditahan pihak kepolisian Jepang, kini Nissan resmi memecat Ghosn dari keanggotaan dewan direksi perusahaan tersebut.

Ini dilakukan pada Senin (8/4/2019), oleh keputusan rapat dewan direksi Nissan yang dilakukan di Tokyo. Pertemuan ini jadi yang pertama sejak penangkapan Ghosn pada November tahun lalu. 

Ghosn harus terdepak dari jabatannya sebagai direksi Nissan karena kembali tersandung kasus penyalahgunaan keuangan Nissan untuk kas pribadinya. Para pemegang saham juga menyetujui opsi untuk menggantikan Ghosn dengan chairman Renault saat ini yakni Jean Dominique Senard.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa tersebut, CEO Nissan Hiroto Saikawa membuka pertemuan dengan mengucapkan permintaan maaf pada para pemegang saham. Dalam pidatonya ia mengakui ada masalah signifikan dengan tata kelola perusahaan tersebut sembari menguraikan tuduhan pada mantan pimpinannya tersebut.

Ghosn sendiri menghadapi tiga dakwaan terpisah. Dua yang pertama adalah dugaan menyembunyikan sekitar 80 juta dollar AS pendapatannya dalam laporan keuangan. Terakhir yang membuatnya ia kembali ditangkap adalah pengiriman uang Nissan ke diler di Oman dan menyedot jutaan dollar AS untuk pengeluaran pribadinya termasuk pembelian kapal pesiar mewah.

Baca juga: Carlos Ghosn Kembali Ditahan

Ghosn yang harus membayar uang jaminan sebesar 9 juta dollar AS dari tuduhannya yang pertama, sempat muncul di TV Prancis untuk membicarakan apa yang terjadi dengannya. Ghosn juga membuat akun Twitter dan berjanji untuk mengungkapkan nama-nama orang yang terlibat pada 11 April mendatang.

Pihak pengadilan Distrik Tokyo sendiri mengungkapkan jaksa penuntut memiliki waktu hingga 14 April mendatang untuk menginterogasi Ghosn. Ghosn sendiri sudah mengutarakan bahwa apa yang terjadi padanya adalah rencana Nissan dan mengkhawatirkan dirinya tidak dapat diadili dengan adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau