JAKARTA, KOMPAS.com — PT Toyota Astra Motor (TAM) mengakui salah melakukan strategi penjualan dan penempatan posisi pada Sienta. Hal tersebut diketahui setelah beberapa tahun terakhir permintaan dari konsumen terus menurun.
Sejak pertama diluncurkan pada April 2016, Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto pernah mengatakan bahwa target penjualan multipurpose vehicle (MPV) pintu geser itu sekitar 3.500 unit per bulan.
Namun, seiring berjalannya waktu target yang sudah ditetapkan tidak tercapai. Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang 2016 dan 2017 memang terbukti dengan hasil penjualan lebih dari 10.000 unit, tetapi lambat laun terus turun.
Sepanjang tahun lalu hanya terjual 5.113 unit. Jelas itu penurunan yang drastis dari target awal per bulan 3.500 unit.
Baca juga: Toyota Bantah Sienta Mau "Disuntik Mati"
Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmy menjelaskan, pencapaian sekarang ini sedikit meleset dari target awal sehingga sedang dilakukan pengkajian lagi agar tepat secara posisi, dan masih bisa memberikan penjualan yang bagus.
Posisi Sienta sekarang ini, jika berdasarkan pasar selama tiga tahun terakhir, berada atau menyasar konsumen pembeli mobil kedua. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penempatan posisi ulang dengan menyesuaikan kondisi pasar.
"Jadi kami akan memosisikan Sienta tidak terlalu mirip dengan model Toyota lain. Jadi khusus, dan kami harapkan masih bisa memberikan penjualan yang baik," ujar Anton.
Target sekarang ini, lanjut Anton, menjadi sekitar 1.000 unit per tahun atau setiap bulannya diharapkan bisa terjual sekitar 400 hingga 500 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.