Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kawasaki Pertahankan Teknologi Jadul pada W175

Kompas.com - 16/01/2019, 08:42 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasaki W175 yang dijual di Indonesia secara teknologi berbeda dengan sepeda motor terkini yang sudah menggunakan injeksi. Motor bergenre retro dengan kubikasi mesin 177 cc itu masih mengandalkan asupan bahan bakar jenis karburator.

Berbeda dengan motor retro Kawasaki lain seperti W250 (Esterella) dan W800 yang sudah menggunakan teknologi injeksi. Lantas, kenapa Kawasaki masih mempertahankan jenis asupan bahan bakar karburator pada W175?

Menurut Deputy Head & Sales Promotion Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael C Tanadi, secara survei banyak konsumen yang menginginkan teknologi karburator ketimbang injeksi pada model ini.

Baca juga: Kawasaki Tambah Varian W175, Hadir Model Cafe Racer

"Jadi untuk apa kita ubah menjadi injeksi kalau permintaan banyak yang ingin motor karburator," ucap Michael usai peluncuran W175 Cafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).

Meski karburator, kata Michael tetap sesuai dengan aturan dari pemerintah. Beberapa komponen ditambahkan agar secara gas buang tetap memenuhi regulasi dari pemerintah.

Kawasaki Indonesia hadirkan W175 CafeKMI Kawasaki Indonesia hadirkan W175 Cafe

"Kalau tidak sesuai dengan regulasi pemerintah, maka tidak bisa kita jual sampai sekarang ini," kata Michael.

Line Head Sales and Production Department Marketing and Sales Division KMI Sucipto Wijono menambahkan, motor dengan teknologi karburator itu menurut pengakuan konsumen sangat mudah dimodifikasi ketimbang injeksi.

"Motor ini kan setelah beli banyak yang dimodifikasi, dan keren-keren hasil modifikasinya. Mungkin nanti kalau pemerintah mewajibkan semuanya harus injeksi, kita tentu akan mengikuti regulasi pemerintah," ucap Sucipto di tempat sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com