Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kepadatan, Jasa Marga Terapkan Empat Strategi di Tol Cikampek

Kompas.com - 21/11/2018, 13:43 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menghentikan sementara dua proyek di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang diminta Menteri Perhubungan (Menhub), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. juga menerapkan empat strategi untuk mengurai kepadatan di Japek.

Keempatnya adalah penerapan strategi mengatasi kepadaran berupa manajeman rekayasa lalu lintas, penindakan kendaraan over dimensi dan over load (ODOL), pengawasan terhadap kendaraan truk di ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) E2 (Cikunir-Cakung), dan juga manajemen proyek.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, mengungkapkan pada koridor Japek sedang ada proyek bergerak sekaligus dalam waktu bersama. Salah satunya Jalan Tol Japek II Elevated yang tengah dikejar pembangunannya agar dapat beroperasi fungsional saat lebaran tahun 2019. Selain itu, manfaat Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta-Grati akan lebih maksimal jika Jalan Tol Japek II Elevated juga selesai.

Baca juga: Sebabkan Macet Parah, 2 Proyek di Tol Cikampek Distop

"Kami akan lebih banyak berkoordinasi lagi dengan Dinas Perhubungan, BPTJ, Kepolisian, supaya pengaturan dari beberapa proyek ini dan pengaturan dari kami sendiri sebagai pelaksana dari Jakarta-Cikampek Elevated jauh lebih efektif,” ujar Desi dalan siaran resmi Jasa Marga, Rabu (21/11/2018).

Dua pekerjaan konstruksi di Tol Jakarta-Cikampek, yaitu Light Rail Transit (LRT) dan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).Kompas.com/DANI PRABOWO Dua pekerjaan konstruksi di Tol Jakarta-Cikampek, yaitu Light Rail Transit (LRT) dan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Tidak hanya itu, Desi juga menekankan bagi pengguna jalan tol Japek untuk mengindari melakukan perjalanan malam. Hal ini mengingat adanya window time secara umum yang digunakan mengerjalan konstruksi antara pukul 22.00-05.00 WIB.

"Jangan sampai ada persepsi kalau mau lewat Japek mendingan jalan malam. Sebaliknya, justru jalan malam itulah konstruksi sedang banyaknya bergerak dan bergeraknya frontal. Ada titik pengangkatan steel box girder di empat titik sekaligus, ada titik pengecoran mungkin di tiga titik sekaligus. Sehingga, jangan pernah ada persepsi lewat Japek malam saja, pasti sepi,” ujar Desi.

Baca juga: Ganjil-Genap di Tol Tambun Mulai Berlaku Desember 2018

Jasa Marga juga melakukan penambahan jumlah alat ukur atau timbang portable dan penyediaan lokasi penanganan over load permanen yang dilengkapi alat Weigh In Motion (WIM).

Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/10/2018)ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj. Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/10/2018)
Saat ini, Jasa Marga memiliki 10 unit timbangan portable, dua di antaranya disiapkan di Tol Japek dan akan menambah satu unit WIM di Semarang. Sementara itu, mekanisme penanganan kendaraan yang menyalahi ketentuan ODOL adalah dikeluarkan dari tol dan tilang.

Selain empat strategi, serta penghentian sementara dua proyek yakni LRT dan kereta cepat, Badan Pengaturan Transportasi Jabodetabek juga akan menerapkan kebijakan ganjil-genap di Gerbang Tol Tambun. Saat ini pelaksanaannya masih tahap sosialisasi dan akan diimplementasi pada awal Desember 2018 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau