Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Ganjil-genap dan ERP Terhadap Jualan Mobil Bekas

Kompas.com - 14/10/2018, 12:01 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan jalan berbayar alias electronic road pricing (ERP) di DKI Jakarta direncanakan awal 2019. Kebijakan tersebut dibuat untuk mengurangi volume kendaraan terutama di jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta.

Sebab, mobil yang melintas di jalan tersebut harus membayar seperti di negara maju lain seperti Singapura dan sebagainya. Namun, tarif kebijakan tersebut belum diputuskan, karena sekarang ini masih dalam tahap lelang pengadaan infrastruktur.

Meski demikian, menurut pedagang mobil bekas (mobkas) terutama di Ibu Kota, penjualan tidak akan terganggu. Artinya masih bisa dikatakan normal atau tidak menurun.

“Pengaruhnya justru tidak ada, kemungkinan meningkat seperti penerapan ganjil-genap malah mungkin,” ujar Herjanto Kosasih, pengelola Mobkas di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga 2 ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Sampai Melibatkan Dukun, Cerita Pembeli Mobkas Efek Ganjil-Genap

Menurut Herjanto, sama halnya ketika kebijakan ganjil-genap diterapkan, masyarakat terdorong untuk menambah kepemilikan mobil agar tetap bisa melintas di jalan yang diberlakukan aturan tersebut.

Deretan mobil bekas yang dijual di diler Kara Mobil, Jalan Margonda, Depok, Selasa (13/2/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil bekas yang dijual di diler Kara Mobil, Jalan Margonda, Depok, Selasa (13/2/2018).

“Jadi ketika nanti ERP juga dimulai, perkiraan saya penjualan akan baik-baik saja, karena mobil bekas juga menjadi kebutuhan selama transportasi massal belum mumpuni akan tetap memilih mobil bekas sebagai transportasi sehari-hari,” kata Herjanto.

Ridwan sebagai pengusaha mobil bekas Cemerlang di kawasan Jakarta Timur, juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, efek ganjil-genap bisa memicu pasar mobil bekas bergairah lagi.

"Kita sebenarnya tidak tau apa benar diteruskan atau tidak (ganjil-genap), cuma beberapa konsumen yang ambil mobil bilangnya seperti itu," kata Ridwan kepada Kompas.com belum lama ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau