JAKARTA, KOMPAS.com - Biker Indonesia yang "solo riding" ke
Himalaya, Gunadi (41), telah bertolak dari Jakarta pada Minggu (26/8/2018). Ia direncanakan akan menempuh perjalanan 15.000 kilometer selama 70 hari.
Agar bisa selamat sampai tujuan, Gunadi menyatakan akan mengedepankan prinsip-prinsip "safety riding". Selain berkendara dengan peralatan keselamatan, ia juga menyatakan tidak akan berkendara pada malam hari.
"Prinsipnya saya tidak akan riding malam. Tapi hanya dari jam 06.00 pagi sampai jam 06.00 sore," kata Gunadi sebelum bertolak dari Kantor Kementerian Perhubungan.
Kompas.com/Alsadad Rudi Pelepasan Gunadi (41) beserta sepeda motor Viar Vortex 250 yang dikendarainya ke Pegunungan Himalaya dari Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Minggu (26/8/2018).
Perjalanan "solo rider" Gunadi menuju Himalaya akan dimulai dengan rute keberangkatan dari Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, dilanjutkan menyeberang ke Pelabuhan Klang, Malaysia. Setelah itu perjalanan diteruskan melintasi Kota Kuala Lumpur hingga menembus negara Thailand - Myanmar - Nepal dan India.
Dari kota New Delhi perjalanan menuju Himalaya akan melalui rute Candigarh - Srinagar - Leh - Khardungla Pass - Pangong Lake - Manali - Dangerous Roa dan nantinya kembali lagi ke New Delhi. Gunadi direncanakan tiba tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang.
"Selain tidak akan riding malam, selama perjalanan saya juga akan istirahat setiap dua jam," ujar Ketua komunitas Freeriders Indonesia ini.
Perjalanan Gunadi ke Himalaya akan mengendarai
Viar Vortex 250. Vortex merupakan motor adventure buatan Viar.
Walaupun menggunakan sebagian komponen yang diimpor dari negara lain, Viar sejatinya merupakan merek otomotif lokal asli Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.