Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kecam Harley-Davidson di Twitter, Ada Apa?

Kompas.com - 29/06/2018, 10:02 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menulis rangkaian cuitan terkait Harley-Davidson dalam beberapa hari ini.

Lewat akun Twitter-nya, Trump mengecam rencana produsen sepeda motor asal AS tersebut untuk memindahkan produksi ke negara lain.

Pada cuitan tanggal 25 Juni, Trump menyesalkan rencana Harley tersebut.

Baca juga: Hindari Tarif Impor, Harley Davidson Akan Pindahkan Basis Produksi dari AS

Ia pun meminta Harley untuk bersabar. Sebab, Trump menyatakan bahwa dirinya sudah berupaya keras agar Harley tidak perlu membayar pajak besar ke Uni Eropa.

 

Pada 26 Juni, Trump menyebut Harley hanya menjadikan perang tarif yang kini terjadi sebagai alasan.

Trump meyakini Harley sudah berencana dari awal untuk memindahkan pabrik ke luar negeri.

Ia mencontohkan keputusan Harley memindahkan kegiatan operasional dari Kansas ke Thailand yang sudah ada sejak awal tahun atau jauh sebelum adanya perang tarif.

Baca juga: Imbas Perang Dagang, Harley Davidson Tercekik Tarif Impor di Eropa

"Saat saya menerima pejabat Harley-Davidson di Gedung Putih, saya menyindir mereka tentang tarif di negara lain, seperti India, yang terlalu tinggi. Perusahaan-perusahaan sekarang sedang kembali ke Amerika. Harley harus tahu bahwa mereka tidak akan bisa menjual kembali ke AS tanpa membayar pajak yang besar!"

 

Pada penghujung cuitannya, Trump pun menekankan bahwa Harley harus tetap berada di AS.

Ia menilai, Harley tidak boleh meninggalkan orang-orang yang telah membuat mereka sukses.

Bila tak mengindahkan, Trump mengancam Harley akan dikenai pajak dengan besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Trump Ancam Tarif Impor Mobil Eropa, Masalah buat Jerman

"Harley-Davidson tidak boleh dibangun di negara lain, jangan pernah! Karyawan dan pelanggan mereka sudah sangat marah kepada mereka. Jika mereka pindah, lihat, ini akan menjadi awal dari akhir - mereka menyerah, mereka keluar! Aura akan hilang dan mereka akan dikenai pajak yang belum pernah terjadi sebelumnya!"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau