Yogyakarta, KOMPAS.com – Keluar dari zona mobil murah, Datsun mengeksplorasi kemampuannya membuat mobil dengan beragam fitur berteknologi tinggi. Walaupun kompensasinya, harganya melambung tinggi dibanding model LCGC.
Beragam fitur pasif yang ada di Cross, salah satu yang menarik adalah Vehicle Dynamics Control (VDC), yang bertugas mengkoordinasikan sistem anti-lock braking sytem (ABS), electronic brake distribution with brake assist (EBD/BA), traction control (TCS), dan brake-limited slip differential (B-LSD).
Hasilnya, pada beberapa kondisi jalan yang tak bersahabat, Cross bisa melalui tanpa gangguan atau kesulitan, tapi dalam batas-batas wajar atau tidak terlalu ekstrem.
Anton Kristanto, Manager Riset dan Pengembangan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan, Cross menjadi yang pertama di segmennya menggunakan fitur ini. Keputusan untuk menyematkan, salah satunya karena pasar membutuhkan standar baru.
Baca juga : Belum Ada Rencana Datsun Cross Pakai Mesin Lebih Besar
“Saat memutuskan untuk menyematkannya, kami lebih melihat karena standar safety terus meningkat ke depannya, dan kalau memang positif kami adopsi. Jadi kami melihat market trend-nya seperti apa,” ujar Anton, Rabu (2/5/2018).
“Jadi kami juga tidak melihat kompetitor, karena di segmennya baru kami yang menggunakannya atau yang pertama,” kata ujar Anton.
Memang, saat ini konsumen masih belum begitu memperhatikan soal fitur VDC di Datsun, atau pada beberapa merek lain disebut electronic stability control (ESC), electronic stability program (ESP), atau dynamic stability control (DSC).
“Iya betul ini juga bisa menjadi edukasi buat konsumen. Mereka tidak aware akan fitur ini juga karena tidak disosialisasikan,” ujar Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.