Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Spacy Bakal Disuntik Mati

Kompas.com - 16/04/2018, 17:45 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com — Salah satu prajurit Honda di segmen skuter matik, Spacy, tampakya harus bersiap untuk mengakhiri hidupnya di industri otomotif roda dua dalam negeri. Bos Honda Indonesia mengatakan, ada pergeseran tren konsumen.

Memang, jika melihat data distribusi Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), pasokannya hanya sampai Januari sebesar 28 unit. Sementara pada Februari dan Maret sudah kosong.

Namun, masih belum pasti penyetopan produksi akan dilakukan kapan, alias masih didiskusikan. Hal itu disebutkan Presiden Direktur Astra Honda Motor (AHM) Toshiyuki Inuma, Senin (16/4/2018).

“Sampai saat ini kami masih menjualnya. Sementara terkait penyetopan produksinya masih kita diskusikan, bukan rencanakan, tapi diskusikan,” tutur Inuma.

Baca juga : Honda Belum Mau Suntik Mati Spacy

Desain stiker baru.AHM Desain stiker baru.

Inuma menambahkan, saat ini trennya kemungkinan mulai bergeser, di mana ketika disodorkan antara Spacy dan Beat, konsumen tampaknya lebih condong ke Beat Pop. Bisa jadi ini karena tampilannya yang lebih modern.

“Mungking karena dibanding dengan Spacy orang lebih prefer ke Beat Pop. Itu karena sisi appearance dan styling design yang terlalu konservatif untuk pasar Indonesia,” ujar Inuma.

Direktur Pemasaran Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya menambahkan, kebutuhan pasar juga bisa bergeser ke Scoopy, Vario baru, atau bahkan naik kelas ke PCX. Sejauh ini, pihaknya masih belum merencanakan penggantinya.

Pertimbangan Efisiensi Produksi

Selain itu, Inuma menuturkan, diskusi soal suntik mati Spacy juga mempertimbangkan volume produksinya. Pasalnya, kalau terlalu kecil maka tidak memenuhi unsur efisiensi.

“Jadi jika volumenya kecil, kami perlu mempertimbangkan itu (stop produksi) untuk mengejar efisiensi,” ucap Inuma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com