Jakarta, KOMPAS.com – Daihatsu Sirion di dalam negeri sudah menapaki usia lebih dari 10 tahun, sejak pertama dipasarkan pada 2007 lalu. Saat ini mobil kota tersebut, sudah berwujud generasi ketiga dan baru meluncur 13 Februari 2018 lalu.
Memang, salah satu model Daihatsu ini bukan anak asli lokal, tapi datang dari Malaysia dan diimpor sekitar 200 unit tiap bulan. Namun, antara model di sana dan di sini disebut hampir sama, alias tak berbeda jauh.
Setelah beberapa waktu meluncur, redaksi Kompas.com mendapat kesempatan menjajalnya dalam kegiatan test drive Daihatsu, Kamis (15/3/2018). Di mulai dari PT Astra Daihatsu Motor-Vehicle Logistic Center, Sunter, Jakarta, berlanjut ke flagship outlet Daihatsu di Astra Biz Center BSD, kemudian kembali lagi ke lokasi awal. Total jarak yang ditempuh mencapai 150-an kilometer.
Kesan Pertama
Mendapat jatah mengemudi urutan kedua, di mulai dari Museum MACAN Jakarta Barat, kesan pertama yang terasa adalah bunyi pintu saat ditutup cukup berkelas, tak seperti yang biasa orang-orang sebut “kaleng” dan enak didengar telinga.
Bangku berbahan fabric punya desain cukup pas di punggung, dan berharap tak membuat tubuh cepat lelah saat menemani perjalanan jauh. Mengakomodasi posisi duduk yang pas, kursi bisa disesuaikan secara manual lewat handle di bawah jok sisi depan untuk mendekatkan atau menjauh dari kemudi.
Baca juga : Harga All-New Sirion Naik Rp 15 juta
Sudut sandaran juga dapat disesuaikan, sekaligus tinggi rendahnya kursi, yang tuas pengaturannya di samping kanan jok. Kemudian setir memiliki fungsi tilt (naik turun), tapi belum mengadopsi teleskopik.
Kabin depan punya ruang cukup luas, begitu juga seperti komentar rekan media yang duduk di kursi baris kedua. Memang, dari data spesifikasi, Sirion terbaru ini punya dimensi lebih besar dari sebelumnya, dengan ukuran bodi panjang 3,895 m, lebar 1,735 m, dan tinggi 1,525 m.
Genggaman tangan pada lingkar kemudi juga pas, dengan balutan bahan leather yang di-stitching, tak begitu licin saat dioperasikan. Ditambah lagi dengan adanya tombol-tombol pengatur audio, semakin membuat posisi pengemudi semakin ergonomis.
Duduk di kursi pilot, pandangan ke depan dari dalam Sirion terbilang cukup baik, meski redaksi Kompas.com sedikit terganggu dengan pilar A di sebelang kanan. Namun itu tak jadi masalah berarti, dan berkemudi masih dalam kondisi aman dan nyaman.
Baca juga : Panduan Tes Singkat buat yang Minat Daihatsu Sirion
Adaptasi Sejenak
Dibanding dengan mobil-mobil merek Jepang lainnya yang diproduksi di dalam negeri, Sirion ini sedikit berbeda. Tentu saja butuh penyesuaian sejenak, tapi jangan khawatir karena memang tak terlalu sulit, hanya posisi beberapa tombol saja yang terasa baru.
Mulai dari tombol engine start/stop, yang posisinya tidak berada di sebelah kanan kemudi, tapi di sebelah kiri. Daihatsu Indonesia nampaknya tak lagi melakukan penyesuaian untuk market dalam negeri, dan mengikuti kebiasaan masyarakat Malaysia, yang kiblatnya ke Eropa dan Amerika.
Selanjutnya adalah tombol center door lock/unlock yang posisinya ada di dasbor bagian tengah. Karena umumnya ada di doortrim sisi kanan pengemudi. Redaksi Kompas.com, bahkan sempat mencari-cari di mana posisi kunci otomatis tersebut.
Kekedapan Kabin
Sekelas mobil kota Sirion, buat menemani aktivitas sehari-hari di tengah kota yang sibuk, padat dan macet, nampaknya perlu sekali kesenyapan kabin demi mengejar kenyamanan. Meredam kebisingan dari luar kendaraan, juga secara pskologis mungkin bisa menurunkan tingkat stress pengemudi.
Sepanjang perjalanan test drive hingga sampai kembali ke lokasi awal start, suasana kabin terbilang kedap dan suara mesin hampir tak terdengar. Bahkan ketika melakukan kickdown, suara gerungngan mesin tak mengganggu.
Lagu-lagu yang melantun dari headunit 2DIN terbaru, sampai ke telinga melalui speaker dalam tidak dirusak noise dari luar kabin.
Dari data teknis sendiri, All-New Sirion sudah ditambahkan peredam di berbagai sisi, yang bisa mereduksi 2–4 db. Saat dipacu 110 kpj, tingkat kebisingan berkurang 2 db yang dirasa signifikan menunjang kenyamanan.
Belum selesai curhatan soal Sirion, pada tulisan kedua cerita akan berlanjut soal pengendalian (handling), performa dan rata-rata konsumsi bahan bakar (sesuai informasi MID) saat berkendara di dalam kota. Mari ikuti terus.