Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Mau Laku, Harga Mobil Listrik Harus Murah

Kompas.com - 08/02/2018, 09:02 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Singapura, KOMPAS.com - Nissan Motor Co, Ltd sudah melakukan survei mengenai mobil listrik, bahkan bekerjasama dengan lembaga riset Frost & Sullivan. Penelitian yang bertajuk “Future of Electric Vehicles in Southeast Asia”, itu dapat hasil positif dari masyarakat, karena telah menyatakan ketertarikan untuk memiliki mobil ramah lingkungan itu.

Namun, berdasarkan pada 1.800 responden konsumen secara daring dan tatap muka, menyatakan juga bahwa harga mobil listrik harus murah, sehingga bisa lebih diterima lagi oleh masyarakat luas.

“Harga yang lebih murah akan mendorong lebih banyak orang untuk mempertimbangkan kendaraan listrik. Tiga dari empat responden menyatakan siap bermigrasi ke mobil listrik jika pajaknya ditiadakan, kata Regional Senior Vice President Nissan Motor Co. Ltd Yutaka Sanada di Singapura, belum lama ini.

Insentif lain, kata Sanada yang akan mendorong keputusan konsumen dalam membeli mobil listrik, yakni pemasangan fasilitas isi ulang di apartemen, jalur prioritas untuk kendaraan listrik, dan parkir gratis.

Baca juga: Masyarakat ASEAN Tertarik Beli Mobil Listrik

Nissan New LeafAditya Maulana - KompasOtomotif Nissan New Leaf

Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto, tidak melulu mengenai insentif, tetapi yang harus dipikirkan bagaimana dengan insfrastruktur, seperti penyediaan tempat pengisian daya baterai.

“Kami juga sedang berusaha untuk melakukan itu semua di Indonesia, tetapi memang butuh proses, tidak mudah,” kata Harjanto di tempat dan acara yang sama.

Pemerintah Indonesia itu sendiri, memang sedang membuat aturan atau program soal mobil rendah emisi. Produsen yang ikut menjual, hingga memproduksi mobil berbahan bakar alternatif, termasuk listrik akan mendapatkan perlakuan khusus dari negara.

Baca juga: Era Kendaraan Listrik Jadi "Pil Pahit" Pertamina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau