Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama "Motor Repot", Kenapa Sport Lebih Laku dari Bebek?

Kompas.com - 18/01/2018, 16:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Depok, Kompas.com - Seiring berjalannya waktu, sepeda motor bebek bisa dibilang semakin tidak diminati oleh masyarakat. Terlihat dari data penjualan yang semakin menurun dari waktu ke waktu.

Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) mencatat sepanjang 2017, hanya ada 460.075 unit motor bebek yang terjual di Indonesia. Jumlah ini hanya setara dengan 8,41 persen jumlah penjualan motor secara keseluruhan. Jumlah ini tentu sangat jauh dibanding penjualan skuter matik yang mencapai 4.509.154 unit, atau setara dengan 82,43 persen penjualan motor secara keseluruhan.

Baca juga : Honda Belum Mau Pensiunkan Bebek

Sebagai dua produsen sepeda motor terbesar di Tanah Air, Astra Honda Motor maupun Yamaha Indonesia Motor Manufacturing mengakui skutik merupakan segmen motor yang paling banyak menggerus pengguna bebek. Banyak orang yang dulunya pengguna bebek beralih ke skutik karena kenyamanan berkendara. Karena itu membahas perbandingan antara skutik dan bebek pun sepertinya bukan hal baru.

Honda CBR250RR bakal lebih mahal ketimbang para kompetitor.Istimewa Honda CBR250RR bakal lebih mahal ketimbang para kompetitor.

Namun bagaimana jika membandingkan bebek dengan motor sport. Sebab seperti halnya bebek, sport juga sebenarnya bisa dianggap jenis motor yang repot dikendarai. Karena perpindahan transmisi masih harus dilakukan sendiri oleh pengendara dengan kaki kirinya. Selain itu, kaki kanan juga masih disibukan dengan tuas res belakang. Belum lagi keharusan untuk rajin memainkan tuas kopling di tangan kiri.

Namun dari data AISI, penjualan motor sport sepanjang 2017 masih lebih tinggi dibanding bebek. AISI mencatat ada 500.878 unit sepeda motor sport yang terjual di seluruh Indonesia sepanjang Januari hingga November. Jumlah tersebut setara dengan 9,16 persen jumlah motor secara keseluruhan.

Baca juga : Yamaha: Jualan Bebek Negatif Sampai Akhir Tahun

Berdasarkan pengakuan konsumen yang disampaikan ke pihak dealer saat membeli motor, calon pembeli motor yang tidak menyukai transmisi matik memang cenderung menjatuhkan pilihan ke motor sport dibanding bebek. Sebab hampir semua konsumen yang rata-rata pria ini menilai bentuk motor sport lebih gagah dibanding bebek.

New Honda Revo Xdok.AHM New Honda Revo X

"Yang malas pakai matik dan masih ingin yang manual memang lebih suka sport," ujar Kepala Bengkel Yamaha Amie Jaya Motor Depok, Sutisna saat ditemui pada Rabu (17/1/2018).

Hal serupa juga dilontarkan Memet Saputra, Kepala Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok. Menurut Memet, bebek kalah dari segi kenyamanan dibanding matik. Namun di sisi lain, bebek juga kalah dalam hal faktor tampilan gagah yang dipunyai motor sport.

"Pakai matik lebih simpel, tidak harus ngoper gigi, rem di kaki. Tapi orang yang hobi manual mending langsung ke sport. Makanya lebih laku sport," ujar Memet.

Baca juga : Jualan Bebek Turun, Yamaha Sebut Tersedot Skutik

Yamaha Jupiter Z1 sudah berstandar emisi Euro3Istimewa Yamaha Jupiter Z1 sudah berstandar emisi Euro3

Berdasarkan data penjualan Yamaha pada tahun 2017 yang dirilis AISI, angka penjualan seluruh motor bebek Yamaha dari lima varian hanya tercatat mencapai 114.328 unit. Jumlah ini masih kalah dengan penjualan motor sport Yamaha dari 10 varian yang seluruhnya mencapai 155.165 unit.

Nasib lebih baik masih dialami bebek-bebek Honda yang angka penjualannya masih sedikit lebih tinggi dibanding motor sportnya. Dari sembilan varian, jumlah keseluruhan penjualan motor bebek Honda mencapai 328.636 unit. Jumlah ini masih lebih tinggi dibanding penjualan motor sport Honda dari 16 varian yang seluruhnya hanya mencapai 313.497 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com