Jakarta, KompasOtomotif – Penambahan varian baru yang dirakit lokal untuk tipe Exceed 4X2 AT dan GLX 4X4 MT, diharapkan bisa memerluas pasar Pajero Sport di dalam negeri. Pihak Mitsubishi menargetkan pertumbuhan signifikan, hingga 100 persen dari tipe tersebut.
Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) mengatakan, penjualan varian sebelumnya yang diimpor dari Thailand hanya sekitar 100 unit perbulannya.
“Melalui penyegaran seperti ini, kemungkinan penjualannya bisa menjadi tumbuh di angka 200 unit per bulan. Itu sudah sangat baik, dan saya rasa bisa jangkau konsumen lebih luas,” ujar Irwan, Rabu (17/1/2018).
Namun secara keseluruhan untuk tipe lainnya, Osamu Iwaba, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT MMKSI mengaku masih belum mau menargetkan lebih tinggi. Dirinya menyerahkan pertumbuhan pada pasar.
“Bulan terakhir (Desember 2017) kami menjual sekitar 1.800 unit, jadi masih di kisaran itu. Soal pertumbuhan tahun ini, kami lihat reaksi dari konsumen, kami terus melakukan promosi dan varian baru ini merupakan entry Pajero Sport,” ujar Iwaba.
Baca juga : Mitsubishi Tambah Dua Varian Pajero Sport Rakitan Lokal
Soal “Upgrade” Varian Lokal Baru
Sementara untuk ubahannya sendiri New Pajero Sport Exceed 4x2 AT ini mendapat penyegaran pada Alloy Wheel 18 inci, Leather Seat dan Rear Spoiler. Sedangkan ubahan yang terdapat pada New Pajero Sport GLX 4x4 MT pada automatic air-conditioner.
Dari sisi harga untuk yang New Pajero Sport Exceed 4x2 AT lebih mahal Rp 4 juta sementara untuk yang GLX 4x4 tetap harganya. Menganggapi kenaikan itu, Irwan menyebut kalau pembelian aksesorinya dilakukan terpisah akan lebih mahal.
“Sedikit (ubahannya) tapi nilainya tinggi. Dari sisi appearance makin bagus, kemewahannya juga. Ibaratnya sudah serupa dengan tipe Dakar berbeda di mesin saja. Kemudian sebelumnya tidak pakai jok kulit, pelek kecil, dan tidak ada rear spoiler juga,” tutur Irwan.
“Secara teknis bisa (jika ingin upgrade sendiri bagi pemilik Exceed sebelumnya), tapi kalau dinilai dengan membeli satu per satu item di aftermarket jauh lebih mahal,” tutur Irwan.