Nusa Dua, KompasOtomotif - Kegiatan turing komunitas hampir dapat dipastikan melibatkan banyak kendaraan. Meski kecepatan kendaraan cenderung stabil, bukan berarti tingkat kewaspadaan mengemudi bisa diabaikan. Konsentrasi mengemudi mutlak dibutuhkan bila tidak ingin terjadi kecelakaan.
Potensi kecelakaan yang kerap terjadi saat turing adalah tabrakan beruntun. Meski sudah berada dalam jarak aman, terbatasnya jarak pandang karena keberadaan mobil lain di depan dalam jangka waktu lama, kerap membuat pengemudi lengah dan hilang konsentrasi.
Baca juga : Cara Mengemudi dalam Kondisi Cuaca Buruk
Pada 8-12 Desember 2017, komunitas Mercedes Jip Indonesia mengadakan turing Banyuwangi-Bali. Ini merupakan turing kesekian kalinya yang diadakan oleh MJI.
Ditemui di sela-sela kegiatan, seorang anggota MJI, Noval (40) menceritakan sebuah pengalaman buruknya saat terlibat turing. Dari sinilah Noval menekankan pentingnya konsentrasi penuh saat mengemudi. Ceritanya saat mengikuti turing MJI ke Bromo beberapa bulan silam, mobil yang dikemudikan Noval sempat mati mendadak saat tengah dalam perjalanan.
"Pas lagi kencang-kencangnya, tiba-tiba mesinnya mati mendadak," tutur Noval di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/12/2017).
Beruntung, saat itu rekan-rekan Noval lainnya dalam konsentrasi penuh. Terutama seorang rekan lainnya yang tepat berada di belakang mobil Noval. Saat itu, rekannya itu harus mengerem mendadak sampai harus menekan rem hingga tiga kali. Tabrakan akhirnya dapat dihindari.
Baca juga : Cara Aman Mengemudi pada Kondisi Hujan
Untuk mobil-mobil lawas semacam Mercedes G-Class tipe W460, teknik mengerem dengan cara menekan lebih dari satu kali memang harus dilakukan untuk memastikan mobil benar-benar berhenti. Selain konsentrasi mengemudi, pengetahuan tentang kondisi kendaraan ini pula yang mutlak diperlukan pengemudi saat mengikuti turing.
"Turing ini memang asyik karena pergi ramai-ramai. Cuma menyetirnya harus benar-benar konsentrasi dan harus tahu teknik dan kondisi mobil," ucap Noval.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.