Jakarta, KompasOtomotif – PT Nissan Motor Indonesia masih cukup terseok-seok di pasar otomotif dalam negeri pada beberapa tahun terakhir, terutama sejak 2012 (67.143 unit) lalu. Performanya terus turun sampai 2016 (13.153).
Namun tahun ini nampaknya performa Nissan sudah kembali membaik, berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang Januari-Juli 2017, ada kenaikan 17,71 persen atau sudah mencapai 10.352 unit.
Spekulasi soal performa Nissan yang mengendur ini karena produk baru Nissan yang tak kunjung dihadirkan, ditambah lagi gempuran dari merek lain. Namun, Davy J Tuilan, Vice President Director of Marketing and Sales, menyebutkan kalau di 2018 Nissan bakal menjadi “kuda hitam”.
Ini berarti, kalau Nissan tidak akan disangka bakal menjadi merek yang diperhitungkan, setelah dianggap tanpa taji pada beberapa tahun. Optimisme ini dibangun Davy, dengan asumsi kalau di tahun 2018, mereka rampung puasa produk baru.
Pasalnya, ketika NMI pertama kali kedatangan Antonio Zara sebagai Presiden Direktur, yang efektif sejak 1 April 2016 bertahan hanya satu tahun, yang kemudian digantikan oleh Eiichi Koito. Zara mengatakan, kalau kalau dalam dua tahun Nissan akan membenahi diri, dan mulai lagi di 2018 untuk produk baru.
“Pastinya kami (Nissan) akan menjadi kuda hitam di tahun depan,” ucap Davy, Jumat (25/8/2017).
Sibuk di 2018
Berkesempatan untuk bertanya juga kepada Eiichi Koito, Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia, dirinya masih bungkam soal produk apa dan di segmen mana yang akan dihadirkan. Namun, kata Koito, pada 2018 nanti Nissan akan sibuk (arahnya ke produk baru).
“Saya tidak bisa beritahu model apa dan datangnya kapan, tapi saya bisa katakan kalau mungkin tahun depan Nissan akan sibuk,” ujar Koito, yang juga tak mau menyebutkan berapa jumlah yang akan dilahirkan tahun depan.