Jakarta, KompasOtomotif – Mulai tahun depan, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mulai serius memperkenalkan fitur-fitur canggih sebagai bagian dari visi Intelligent Mobility. Masalahnya, tidak semua orang mau membayar fitur canggih itu jika tak benar-benar dibutuhkan.
Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Davy J Tuilan, dalam sebuah kesempatan di Bandung, belum lama ini, coba menjelaskan benang merah soal fitur ini.
Pada dasarnya dibagi menjadi dua golongan, secara fungsional tidak dibutuhkan, ada juga fitur yang secara emosional justru dianggap penting.
”Contoh, sunroof. Sebenarnya di Indonesia seberapa dibutuhkan? Tapi orang mau membayarnya karena gengsi, dibutuhkan secara emosional,” ucap Davy.
Inilah yang dikatakan Davy menjadi pekerjaan rumah. Tidak mudah mengejawantahkan visi Intelligent Mobility untuk masyarakat. Dia mengatakan bahwa harus ada komunikasi komprehensif. Tujuannya, memberi tahu bahwa teknologi tak harus mahal.
Penghargaan konsumen
Dalam kesempatan yang sama, GM Strategi Pemasaran dan Perencanaan Produk NMI Budi Nur Mukmin mengatakan bahwa ada sesuatu yang harus digarisbawahi, terkadang merek memperkenalkan fitur, tetapi konsumen tidak cukup menghargai.
”Ini sesuatu yang ingin kami gali lebih jauh agar konsumen lebih aware dan mengapresiasi. Misalnya around view monitor, sudah jelas-jelas membantu, tapi parkir masih tetap menengok ke belakang kalau parkir,” ucap Budi.
Dirinya mengaku tak terlalu khawatir ketika kompetitor sudah memiliki fitur-fitur sama seperti yang akan diaplikasikan Nissan untuk konsumen di Indonesia. Justru kekhawatirannya adalah seberapa besar konsumen tancapkan image dan menganggap teknologi itu berguna bagi mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.