Beijing, KompasOtomotif – Saat ini, Cina adalah pasar otomotif terbesar di dunia, dari jumlah produksi dan penjualan mobil. Tapi untuk melindungi industri dalam negerinya, pemerintah China telah mengatur pembatasan kepemilikan asing terhadap perusahaan lokal.
Pada dasarnya, kebijakan tersebut mengatur produsen mobil asing yang masuk ke China, harus melalui kemitraan dengan produsen lokal, dengan kepemilikan saham tidak lebih dari 50 persen. Di mana harapan ke depan, produsen lokal bisa menyerap keahlian teknologi dan operasional merek asing tersebut.
Xu Shaoshi, Kepala National Development and Reform Commission China menyampaikan kabar baru, di mana pemerintah saat ini sedang dalam wacana untuk mencabut kebijakan tersebut, yang berlaku sejak tahun 1994, mengutip Carscoops dari Bloomberg, Rabu (7/9/2016). Namun, produsen lokal berharap agar pemerintah memperpanjang rencana tersebut, lima sampai delapan tahun.
Itu untuk memastikan perusahaan China siap untuk menghadapi persaingan yang akan mereka hadapi nantinya. Pihak China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) juga menyatakan, perusahaan lokal masih terlalu lemah untuk bersaing dengan perusahaan seperti General Motor (GM) dan Volkswagen (VW).
Ye Shengji, Deputy Secretary-General CAAM mengusulkan, agar pemerintah mencabut kebijakan tersebut secara bertahap, sesuai dengan bagian-bagian mana yang sudah dikuasai oleh produsen lokal.
“Ketika pencabutan itu merupakan sesuatu yang tidak bisa ditahan, maka pemerintah harus melakukannya secara bertahap dan teratur, tidak sekaligus. Jika pemerintah melakukannya sekaligus, maka produsen lokal tidak akan bertahan, karena seluruh rantai pasok masih ada di tangan asing,” ujar Ye Shengji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.