Daya Beli Konsumen Motor Lebih Sensitif

Jakarta, KompasOtomotif – Efek negatif dari kondisi ekonomi yang belum pulih sejak 2015 lalu, membuat penjualan di bisnis otomotif, masih belum menanjak. Bahkan, bicara sepeda motor dianggap mengalami penurunan penjualan lebih parah, jika dibandingkan mobil.

Mengapa seperti itu? 

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial Asosisasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mengatakan, perbedaan karakter konsumen dianggap jadi salah satu penyebabnya. Di mana pembeli kendaraan roda empat tidak begitu terpengaruh dengan konisi ekonomi. Sementara sepeda motor terasa cukup rentan.

“Sepeda motor memang lebih parah sih dibanding mobil. Karena kalau mobil itu daya beli masyarakatnya atau konsumennya tidak begitu terganggu (menengah ke atas). Sementara kalau sepeda motor lebih ke menengah ke bawah,” ujar Sigi kepada KompasOtomotif, Sabtu (27/8/2016).

Sigit menjelaskan lebih lanjut, kelas menengah ke bawah ini dekat dengan sektor kebutuhan premier (pokok). Jadi ketika harga-harga pokok tersebut naik, maka otomatis akan mengganggu daya beli,  jika dilihat dari sudut pandang pebisnis otomotif sepeda motor.

“Jadi kondisinya seperti itu, kalau terkait konsumen sepeda motor, efek yang mereka alami langsung terasa, dengan situasi harga bahan premier. Berbeda dengan masyarakat yang menjadi target di bisnis roda empat, yang masih cukup stabil,” ucap Sigit.