Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Dipakai Gantian di Singapura

Kompas.com - 04/07/2016, 11:51 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Singapura, KompasOtomotif – Negara tetangga, Singapura, bakal menerapkan sistem transportasi baru berupa car sharing atau berbagi mobil listrik. Program ini dikembangkan dan dioperasikan oleh BlueSG, anak perusahaan Bollore Group yang punya bisnis penyewaan mobil listrik terbesar di dunia.

Rencananya, pilihan transportasi baru itu akan rilis pada pertengahan 2017. Ada 125 unit mobil listrik yang tersedia dan 250 titik pengisian ulang di sekitar kota, seperti Ang Mo Kio, Jurong East, dan Punggol.

Meski dikatakan berbagi, dasarnya masyarakat menyewa mobil listrik. Siapa saja yang mau menggunakannya perlu memesan lebih dulu via aplikasi online. Setelah selesai digunakan, mobil bisa diparkir di stasiun penyimpanan mana saja yang dekat lokasi tujuan.

“Berbagi mobil membut lebih banyak masyarakat memiliki akses ke mobil tanpa perlu memilikinya. Kebanyakan mobil listrik lebih sunyi dibanding mobil konvensional, dan tidak punya knalpot. Ini membuat lingkungan lebih layak dihuni, terutama seperti kota pada kita,” ujar Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan saat perayaan penandatanganan persetujuan pada pekan lalu, seperti diberitakan Today Online.

Sistem transportasi baru seperti ini menjadi alternatif buat masyarakat. Tidak banyak warga Singapura yang bisa memiliki mobil. Selain karena memang harganya selangit, Singapura selama ini dikenal membatasi populasi kendaraan yang beredar, mengingat luas negara hanya sekitar 700 km² atau sebesar pulau Batam.

Sejumah 13 proposal yang diterima pemerintah Singapura, namun ide Bollore yang diterima. Bollore sudah menjalankan program seperti ini di kota-kota besar di Eropa, di antaranya Paris, Bordeaux, Lyon, dan Indianapolis.

Pada 2020 prediksinya akan  ada 1.000 unit mobil listrik, 500 stasiun BlueSG, dan 2.000 titik pengisian ulang di Singapura dalam program ini.

“Sementara berbagi berbagi mobil sudah diadaptasi luas di Eropa, dan berkembang pesat di Amerika Serikat, sekarang pasarnya kecil di Singapura. Kami berharap dapat melihat penggunaan berbagi mobil melalui kerja sama seperti ini,” kata Khaw.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau