Jakarta, KompasOtomotif – Selama 2016, Filipina jadi negara yang paling banyak menyerap ekspor Toyota Fortuner buatan Indonesia. Jumlahnya mencapai 74 persen dari total ekspor SUV medium itu, selebihnya mendarat ke kawasan Timur Tengah, Amerika Latin, dan Karibia.
Distribusi unit completely built up (CBU) Fortuner ke luar negeri sempat terhenti selama lima bulan sejak November 2015. Alasannya, pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIIN) butuh waktu merombak fasilitas untuk menyambut generasi terbaru Fortuner dan Innova.
Ekspor dimulai lagi pada Maret 2016, pada bulan itu tercatat 5.700 unit Fortuner yang dikirim ke mancanegara. Pada April 2016 angkanya meningkat menjadi 6.000 unit.
Perkembangan Fortuner juga ikut mendongkrak performa ekspor Toyota Indonesia, membesar dari 16.700 unit pada Maret ke 16.900 unit pada April.
“Respon konsumen mancanegara maupun dalam negeri sangat positif terhadap Fortuner generasi baru ini sehingga memicu kami untuk semakin kompetitif dan berdaya saing tinggi,” ujar Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN, pada keterangan resminya, Kamis (26/5/2016).
I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN menjelaskan, meningkatnya daya saing produk otomotif dalam negeri tidak bisa didapat tanpa dukungan pemasok lokal. Pria yang sekarang juga menjabat sebagai Presiden Institut Otomotif Indonesia itu menjelaskan, dampaknya meninggikan rasio kandungan komponen dalam negeri.
“TMMIN sebagai produsen otomotif yang berorientasi global ingin terus mengembangkan potensi pemasok lokal sebagai bagian penting rantai suplai operasi produksi sehingga secara bersama-sama dapat menggerakkan gerbong industri otomotif Indonesia menuju kemandirian yang berkelanjutan,” kata Made Dana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.